Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
UMKM Mitra MBG Dimodali sampai Rp 500 Juta, Indef Wanti-wanti Penggunaan Dananya
26 Januari 2025 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Iya, jadi kalau menurut saya ini jangan sampai misalnya ya, MBG ini cuma proyek bagi-bagi duit saja gitu kan. Karena kan yang ditakutkan kadang-kadang ada yang ngemplang gitu, di bagi-bagi terus langsung lari dengan duitnya kan, takutnya seperti itu," kata Esther kepada kumparan, Minggu (26/1).
Esther menyarankan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) agar melihat performa dari UMKM mitra MBG lebih dulu dalam memberikan pelayanan masakannya kepada penerima program MBG, baru setelah itu masuk assesmen penerima modal dari negara.
"UMKM mitra MBG ini dulu harus memberikan performa dulu lah gitu, seminggu atau dua minggu delivery ke sekolah-sekolah baru bisa dapat [modal] Rp 200 juta atau Rp 500 juta itu," ujar Eshter.
ADVERTISEMENT
Esther khawatir jika UMKM mitra MBG langsung diberi permodalan jumbo akan menimbulkan moral hazard di dalam ekosistem UMKM mitra MBG ke depannya.
Dari sisi kesiapan bank, Esther menilai adanya rencana pemerintah yang mengucurkan dana Rp 200 juta hingga Rp 500 juta kepada 30.900 UMKM mitra MBG takkan mempengaruhi likuiditas dan keselamatan keuangan perbankan milik negara itu.
"Bank-bank itu kan dapat ngebagi setelah dapet duit dari pemerintah, jadi enggak ada masalah kan, kecuali mereka disuruh nalangin gitu kan," jelas dia.
Ketika ditanya upaya memitigasi risiko kredit macet UMKM mitra MBG, Esther menjelaskan dana segar dari pemerintah tersebut bisa dibagi bertahap kepada para UMKM.
"Pertama ya pembagiannya itu bertahap ya kan, karena takutnya kan sudah dibagi Rp 200 juta semua, tapi ternyata performanya kan tidak sampai segitu, itu kan berarti tingkat Non Performing Loan (NPL) itu kan tinggi, makanya harus bertahap," cakap Esther.
ADVERTISEMENT
Cara kedua, Esther memandang perlu melihat kinerja dari UMKM mitra MBG itu melalui BI Checking. BI Checking merupakan Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang mencatat lancar atau macetnya pembayaran kredit (kolektibilitas).
Cara berikutnya, Esther mengusulkan jika UMKM mitra tersebut memiliki NPL tinggi, maka bisa dimitigasi dengan mengaudit kinerja keuangan dari para UMKM sembari terjun ke lapangan melihat secara fakta sebenarnya
"Setiap bulan atau secara berkala gitu kan, kinerja keuangannya ya dengan di audit ya, jadi gak cuma dilihat laporan finansialnya, tapi juga dilihat di kondisi lapangannya gitu, jadi secara berkala harus di audit gitu, itu kalau menurut saya," tutur Esther.
Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengharapkan modal awal yang diberikan kepada UMKM mitra Makan Bergizi Gratis bisa meringankan mitra dalam belanja bahan baku selama 7 hari pertama.
ADVERTISEMENT
Nantinya modal usaha awal bisa dicairkan melalui surat penunjukan atau dokumen serupa yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN). Untuk saat ini Maman menjelaskan bank yang berpartisipasi dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan koordinasi Kementerian UMKM adalah Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu BRI, BNI, Mandiri dan BTN.
“Kemarin saya sudah koordinasi dengan bank Himbara, Alhamdulillah, apabila sudah keluar surat penunjukan, whatever apa pun itu yang nanti akan diatur oleh BGN, bank kita akan mem-bridging terlebih dahulu untuk modal usaha mereka,” ujar Maman dalam sambutannya di Acara “Pira Berdaya Gerindra Berjaya”, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).