Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bakal memaksimalkan penjualan melalui platform digital, seiring pergeseran perilaku konsumen yang lebih memilih belanja online.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Arif Hudaya, mengatakan pada masa pandemi COVID-19 ini, sekitar 60 persen dari konsumen di Indonesia telah mencoba metode belanja digital.
"Perseroan terus melakukan ekspansi dengan memperkuat daya saing di seluruh jalur penjualan salah satunya adalah digital," ujar Arif dalam Public Expose Virtual, Selasa (3/11).
Arif merinci, saat ini Unilever Indonesia telah memiliki tiga konsep penjualan digital. Pertama pemasaran melalui aplikasi chat atau Unilever Home Delivery.
Kedua, digital business to consumer (B2C) atau melalui e-commerce. Serta ketiga, digital business to business (B2B) atau dengan penerapan Sahabat Warung.
Menurut Arif, penjualan dari segi digital e-commerce sudah dilakukan perseroan sejak sebelum pandemi. Meski demikian, kontribusinya baru sekitar 2-3 persen dari total penjualan.
ADVERTISEMENT
Arif optimistis segmen digital ini akan terus berkembang pesat, sehingga perseroan akan terus menaruh perhatian pada penjualan lewat e-commerce.
"Ini adalah segmen yang berkembang dengan cepat, pertumbuhan hampir selalu lebih dari dua kali. Ini membuat segmen e-commerce menjadi prioritas kami di kedepannya,” ujarnya.
Di sisi lain, perseroan juga mengembangkan Sahabat Warung, aplikasi berbasis Android, yang bisa membantu para pedagang warung mendapatkan produk Unilever secara online tanpa harus keluar rumah.
Arif optimistis penggabungan penjualan lewat platform digital baik melalui aplikasi chat, e-commerce maupun Sahabat Warung, akan semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Ke depan, Arif berharap kontribusi segmen digital akan semakin meningkat sehingga mendorong penjualan secara keseluruhan.
"Jika kita gabungkan B2C dan B2B, dua hal ini akan menciptakan sinergi yang lebih besar, sehingga harapannya mempunyai kontribusi penjualan yang lebih besar kedepannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT