Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 2,5 Triliun di Semester I 2024

24 Juli 2024 19:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Head Office PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Foto: Unilever Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Head Office PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Foto: Unilever Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih Rp 2,5 triliun hingga semester I 2024. Nilai tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 2,75 triliun.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengatakan pada paruh pertama 2024, perseroan menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan perseroan.
"Kami berupaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas," kata Benjie dalam paparan kinerja semester I 2024, secara virtual, Rabu (24/7).
Menurut Benjie, salah satu yang cukup menantang pada periode tersebut adalah dampak aksi boikot akibat konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel masih dirasakan.
"Situasinya masih bergejolak saat ini. Dan seperti yang kita ingat, puncaknya terjadi pada bulan November, Desember tahun lalu," ujar Benjie.
Meski demikian, kata dia, Unilever Indonesia mencoba untuk mengatasi situasi saat ini. Salah satunya melakukan pendekatan terhadap masyarakat dengan bekerja sama dengan organisasi Islam.
ADVERTISEMENT
"Kami bermitra dengan organisasi Muslim, LSM, dan berbagai organisasi yang membantu kami, mengingatkan kita tentang kontribusi kita terhadap pasar. Saya rasa kita sudah lebih kuat dari sebelumnya, dan kita perlu terus melakukan hal tersebut," kata Benjie.
Benjie Yap, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk dalam acara Paparan Publik (Public Expose) Tahun 2024 pada Kamis (20/6) di Tangerang. Foto: Dok. Unilever Indonesia
Benjie menilai dampak sentimen negatif masyarakat di separuh tahun pertama kemungkinan akan berlanjut di separuh kedua, karena situasi di Timur Tengah masih bergejolak.
"Kami tidak mengharapkan manfaat yang signifikan dari penerapan perubahan ini, namun hal ini akan memberi kita landasan fundamental yang lebih kuat untuk mendorong pertumbuhan Indonesia di tahun-tahun setelahnya. Jadi itulah yang kita lihat saat ini," ujarnya.
"Karena itu, perusahaan akan fokus dalam mempertahankan daya saing harga, menurunkan margin kotor, dan berinvestasi secara kompetitif di sisa paruh kedua tahun ini," kata dia menambahkan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan keuangan Unilever, pendapatan domestik bertumbuh 4,1 persen dibandingkan semester II 2023, tapi menurun 5,7 persen secara tahunan. Benjie mengatakan hal ini terutama dikarenakan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG) yang melemah.
Lebih lanjut, marjin Laba Kotor meningkat 17 basis poin dari semester II 2023 menjadi 49,7 persen, namun menurun 14 basis poin secara tahunan.
Sedangkan biaya iklan meningkat sebesar 157 basis poin dari 7,6 persen pada semester I 2023, menjadi 9,1 persen di semester I 2024.
Adapun margin Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat 229 basis poin dibanding semester II 2023 menjadi 16,6 persen. Namun angka itu menurun 97 basis poin dibandingkan tahun lalu dikarenakan investasi yang lebih tinggi pada biaya iklan.
ADVERTISEMENT
"Secara bersamaan, perseroan menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel," kata Benjie.