Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Upaya Pemerintah Perkuat Logistik Nasional melalui Digitalisasi
23 Desember 2024 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menitPemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu ) kian fokus memperkuat sektor logistik guna mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Melalui Lembaga National Single Window (LNSW), Kemenkeu kini memanfaatkan teknologi digital untuk mengubah pola kerja manual dalam pengelolaan logistik dan proses ekspor-impor, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya logistik.
Salah satu indikator keberhasilan transformasi digital tersebut ditandai dengan peningkatan signifikan dalam dwelling time, yaitu durasi bongkar muat kontainer di pelabuhan. Pada 2023, dwelling time nasional tercatat rata-rata 2,62 hari, lebih baik dibandingkan dengan 2019 yang mencapai 3,16 hari.
Angka tersebut diperkirakan akan mencapai target 2,9 hari pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk mengurangi durasi bongkar muat berpotensi menurunkan biaya logistik , yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing sektor industri.
Tingkatkan Daya Saing dengan Teknologi
Menurut Kepala LNSW, Oza Olavia, Indonesia National Single Window (INSW) memiliki potensi besar untuk terus berkembang guna memperkuat logistik nasional. Pengembangan Maritime Single Window dan penerapan teknologi canggih seperti AI, blockchain, dan machine learning menjadi bagian dari upaya untuk mempercepat transformasi digital dalam layanan ekspor, impor, dan logistik.
Dengan teknologi ini, lanjutnya, data yang dimiliki dapat diolah menjadi informasi strategis yang mendukung efisiensi dan efektivitas distribusi barang antar pulau serta dalam perdagangan internasional.
“Dengan mendigitalisasi layanan logistik, kita bisa memastikan bahwa sistem logistik Indonesia lebih transparan, efisien, dan mampu bersaing di pasar global,” ujar Oza Olavia.
LNSW juga terus mengembangkan berbagai layanan digital untuk mendukung penataan Ekosistem Logistik Nasional (NLE), seperti delivery order online, surat penyerahan petikemas online, dan sistem single submission untuk quarantine customs, pengangkut, serta perizinan.
Penerapan teknologi ini terbukti efektif, dengan survei yang menunjukkan efisiensi waktu dan biaya yang signifikan. Misalnya, penerapan sistem single submission quarantine customs berhasil mengurangi waktu sebesar 73,4 persen dan biaya 46,1 persen.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio