Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Usai Isoman, Menteri ESDM Arifin Tasrif Tampil di Mandiri Investment Forum
9 Februari 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Arifin Tasrif kembali bertugas sebagai Menteri ESDM dan muncul di depan publik usai melakukan isolasi mandiri atau isoman. Hari ini Arifin didapuk sebagai narasumber dalam gelaran Mandiri Investment Forum 2022, meskipun hadir secara virtual.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu Arifin dikabarkan terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi mandiri. Presiden Joko Widodo sempat menunjuk Bahlil Lahadalia untuk menggantikan Arifin sementara waktu.
Dalam paparannya di MIF 2022, Arifin menjelaskan berdasarkan kalkulasi pemerintah, Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 1.177 miliar untuk membangun pembangkit listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 587 GW hingga 2060.
Rinciannya yaitu untuk pembangunan pembangkit listrik dibutuhkan sebesar USD 1.042 miliar dan transmisi dibutuhkan sebesar USD 135 miliar.
“Kalkulasi itu berdasarkan pengurangan CO2,” ujar Arifin dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2). Menurut Arifin, pemerintah akan melakukan segala upaya untuk mencapai target EBT dan netralitas karbon di Indonesia. Upaya yang dimaksud yaitu dukungan fiskal, regulasi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bahkan menurutnya, pemerintah juga menawarkan imbal hasil yang menarik bagi investor yang bersedia menanamkan investasinya di Indonesia. Khususnya dalam bidang EBT.
"Kami menawarkan imbal hasil yang baik dari investasi yang ditanamkan untuk meyakinkan para investor," ujarnya.
Arifin membeberkan saat ini pemerintah sedang mempersiapkan peraturan presiden terkait tarif energi terbarukan. Tarif tersebut menurutnya akan disusun sebaik mungkin demi menarik minat para investor agar mau menanamkan modal ke Indonesia.
Selain itu, pihaknya juga baru saja merilis peraturan Menteri ESDM terkait pembangkit listrik tenaga surya di atap rumah. Beleid ini juga ditujukan untuk mendorong minat pasar untuk terlibat dalam pemanfaatan energi baru terbarukan.
“Kami akan menggunakan tenaga surya untuk menjadi tulang punggung energi baru terbarukan,” ujar Arifin.
ADVERTISEMENT
Dalam peta jalan energi baru terbarukan Indonesia, dari total kapasitas setrum bersih sebesar 587 gigawatt (GW) pada 2060, dari tenaga surya menduduki posisi pertama dengan kapasitas sebesar 361 GW. Diikuti oleh battery energy storage systems (BESS) sebesar 140 GW dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 83 GW.