Usai Merger dengan BGR, PT PPI Akan Digitalisasi Bisnis Pangan hingga Ekspor

8 Desember 2021 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Town Hall Meeting Perdana PT PPI (Persero) usai Merger dengan PT BGR (Persero). Foto: PPI
zoom-in-whitePerbesar
Town Hall Meeting Perdana PT PPI (Persero) usai Merger dengan PT BGR (Persero). Foto: PPI
ADVERTISEMENT
Usai merger dengan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI diberi tugas besar oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Salah satunya membawa produk pangan Indonesia ke pasar ekspor.
ADVERTISEMENT
Adapun merger dilakukan pada 2 Desember 2021 dengan bergabungnya BGR ke PPI. Proses merger diawali dengan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 2021 yang diterbitkan tanggal 15 September 2021 perihal penggabungan BGR ke dalam PPI, sampai pada disahkannya Akta Notaris tentang Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan Perseroan PT PPI (Persero).
Direktur Utama PT PPI, Nina Sulistyowati, mengatakan usai penggabungan dua perusahaan ini, perseroan akan mengkombinasikan bisnis proses pengadaan dan penjualan pangan menjadi satu melalui digitalisasi. Targetnya tak hanya di domestik, tapi juga pasar ekspor dari hulu ke hilir.
"Bagi PPI, ini adalah sebuah awal. Tugas besar telah menanti kita untuk dieksekusi. PPI bertransformasi menjadi perusahaan aggregator agri-food dan logistic digital," katanya dalam Town Hall Meeting PT PPI, Rabu (8/12).
ADVERTISEMENT
Setelah melalui proses kajian dan konsolidasi yang dilakukan secara terus menerus, proses merger ini selanjutnya akan berjalan sesuai kesepakatan bersama yang akan membentuk holding BUMN pangan, dengan fokus tujuan pemerintah adalah mencapai ketahanan pangan, untuk menuju kedaulatan pangan.
Town Hall Meeting Perdana PT PPI (Persero) usai Merger dengan PT BGR (Persero). Foto: PPI
Saat ini PT PPI sebagai induk sedang berada pada masa transisi masuknya bisnis BGR ke dalam perseroan. Dalam masa ini, kata Nina, sangat penting menentukan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan terus meningkatkan kapabilitas bisnis, sumber daya manusia, dan memberi value creation pada setiap produk dan jasa dimiliki untuk meningkatkan performa domestik dan ekspor PPI.
"PPI sebagai induk berperan sebagai integrator value chain, sales agent, dan off-taker, gateway ekspor pangan, key holder account untuk kegiatan trading dari klaster pangan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Nina menuturkan, perusahaan akan menempatkan portofolio usaha logistik, warehousing, bongkar muat, dan optimasi logistik lainnya kepada PT BGR Logistics Indonesia (BLI) sebagai anak perusahaan sehubungan dengan ruang lingkup izin usaha kegiatan usaha Jasa Pengurusan Transportasi yang masuk dalam kategori single purpose.
Usai merger, Pengurus PT PPI juga dirombak. Berikut susunan terbarunya:
Komisaris
Komisaris Utama: Herman Heru Suprobo
Komisaris Independen: Muhammad Kapitra Ampera
Komisaris: Hamli
Komisaris: Setiawan Wangsaatmaja
Direksi
Direktur Utama: Nina Sulistyowati
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum: Wien Irwanto
Direktur Komersial & Pengembangan: Andry Tanudjaja
Direktur Operasi: Tri Wahyundo Hariyatno