Usai Pemilu, Perusahaan Bakrie Siap Cari Dana Lewat IPO

Ardi Bakrie dan Anindya Bakrie hadir dalam pencatatan saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/2/2024). Foto: Dok. BEI

Perusahaan grup Bakrie siap melakukan penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO saham usai Pemilu 2024 berlangsung. Terbaru, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (7/2).

Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie, mengatakan BEI menjadi wadah yang atraktif bagi penggalangan dana didukung dengan adanya peraturan BEI dan OJK. Ia enggan menyebut perusahaan apa saja yang akan melantai di Bursa tahun ini.

“Kita tahun lalu ada VKTR IPO lalu ALII. Sehabis selesai pesta demokrasi ini, ya kita akan menyiapkan langkah kami. Perusahaan kami juga ada lumayan, jadi mesti dikembangkan juga,” ujar Anin saat ditemui di Gedung BEI, Rabu (7/2).

Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) itu menyebut BEI saat ini menjadi Bursa terbesar di Asia Tenggara, serta salah satu Bursa terbesar di Asia dengan likuiditas yang tinggi.

“Likuiditas itu tidak main-main. Saya juga senang bahwa segala macam lini dari industri baik industri tradisional maupun industri yang baru seperti energi terbarukan itu maju, saya rasa ini Indonesia potensinya besar,” imbuhnya.

Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) Anindya Novyan Bakrie di The Convergence Indonesia Jakarta, Senin (29/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Anin melihat tahun 2025 usai pemilu menjadi tempat berbagai perusahaan untuk melakukan fundraising. Adapun anak usaha BNBR yang belum menawarkan saham ke publik antara lain PT Bakrie Metal Industries (BMI), PT Bakrie Indo Infrastructure (BIIN), PT Bakrie Autoparts, dan PT Bakrie Building Industries.

Perusahaan Grup Bakrie bidang logistik dan jasa pertambangan, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk mengumpulkan dana Rp 860,9 miliar dari IPO. Sekitar 75 persen dana hasil IPO akan dialokasikan sebagai pinjaman untuk anak perusahaannya, yaitu PT Mahakam Coal Terminal (MCT) yang akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang.