Usai RUPS, Saham Bank BUMN Kompak Hijau Imbas Pembagian Dividen & Kondisi Global

17 Maret 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup rebound di sesi I perdagangan, Jumat (17/3). Indeks saham menguat 89,99 poin (1,37 persen) ke level 6.655,718 pada perdagangan siang ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengangkat IHSG siang ini adalah, sektor saham perbankan khususnya bank BUMN yang menguat hingga 2 persen. Di mana, bank BUMN baru saja kompak menyelesaikan RUPS Tahunan 2023.
Mengutip data RTI, saham perbankan kompak di zona hijau. Saham Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menguat 45 poin atau 3,81 persen ke level 1.225 per lembar.
Dilanjutkan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melesat 100 poin atau 2,11 persen ke 4,830 per lembar, saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melonjak 175 poin (1,78 persen) ke harga 10.025 per lembar, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik 150 poin (1,68 persen) ke harga 150 per lembar.
ADVERTISEMENT
Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, dengan hasil RUPS tersebut para pemegang investor setidaknya puas dengan keputusan pembayaran dividen yang di atas ekspektasi, serta keadaan inflasi dalam negeri.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Senin (13/3/2023). Foto: BRI
Meskipun ada sentimen global terkait penutupan Silicon Valley Bank (SVB), Teguh menilai investor sudah dapat menilai bahwa tidak ada bank Indonesia yang terdampak atau bangkrut.
“Sebenarnya masalahnya ada di Amerika, bukan di sini. Kita ikut sentimen negatifnya. Tidak ada masalah dalam negeri, IHSG mungkin cepet naiknya,” tuturnya kepada kumparan, Jumat (17/3).
Teguh memprediksi Wall Street maupun IHSG akan kembali naik. Ia memperkirakan IHSG bisa kembali ke 7.000 dengan investor mencermati isu sentimen dari dalam negeri.

The Fed Turun Tangan Agar Kejadian SVB Tidak Terulang

Di mana, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan saldo atau balance sheet untuk disalurkan ke bank-bank kecil yang sedang mengalami masalah likuiditas akibat kepanikan kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB).
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
“Tidak ada bank yang bangkrut lagi, hanya Silicon Valley saja, setelah itu aman. Yang banyak turun saham keuangan dan perbankan, tapi imbasnya ke saham lain seluruh BEI, makanya IHSG juga turunnya dalam. Dengan Bank Sentral (AS) tidak tinggal diam, tidak hanya saham di Indonesia, tapi saham bank di seluruh dunia sudah kembali naik lagi,” kata Teguh
ADVERTISEMENT
Dihubungi terpisah, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai penguatan IHSG dan bursa regional memang dipengaruhi optimisme dari sektor keuangan AS, di mana beberapa institusi keuangan mulai menyalurkan bantuan dana kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Sentimen positif dari AS juga berasal dari data tenaga kerja yang membaik.
“Untuk saham perbankan seperti BBTN BBRI BMRI BBNI BBCA, selain karena sentimen positif dari bursa global, beberapa bank tersebut memiliki aksi korporasi yang dapat menarik investor terutama pembagian dividen,” imbuh Jono.