Konpers UU Cipta Kerja

Vaksin Corona dari Sinovac Sudah Tiba, Sri Mulyani Jelaskan Harganya

7 Desember 2020 15:58 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers tentang UU Cipta Kerja di Kemenko Perekonomian, Rabu (7/10). Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Vaksin corona buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, telah tiba pada Minggu (6/12) malam. Vaksin sebanyak 1,2 juta dosis itu diterbangkan langsung dari Beijing, China, oleh maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menjelaskan vaksin corona yang sudah tiba itu bagian dari total 3 juta dosis yang akan diterima Indonesia dari Sinovac dalam waktu dekat ini.
"Vaksin yang telah tiba pada hari Minggu, 6 Desember 2020 sebanyak 1,2 juta dosis merupakan bagian dari pengadaan tahap pertama sebanyak 3 juta dosis jenis SARS-CoV-2 yang inaktivasi," kata Menkes Terawan dalam keterangan secara virtual, Senin (7/12).
Lantas berapakah harga yang harus dibayar pemerintah untuk vaksin tersebut? Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin COVID-19 tersebut.
Sri Mulyani menjelaskan, anggaran sebesar itu dibelanjakan untuk 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac serta 100.000 dosis dari Cansino.
Petugas memasukkan kontainer berisi vaksin Sinovac ke pesawat di Bandara Beijing Capital International, China, Minggu (6/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres
"Dari sisi implementasi, untuk 2020 Kementerian Kesehatan telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin, yaitu untuk 3 juta dosis dari Sinovac dan 100 ribu dosis dari Cansino," ujar Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, selain belanja anggaran untuk pengadaan vaksin corona, Kemenkes juga belanja berbagai perlengkapan untuk kebutuhan vaksinasi. Seperti jarum suntik, alkohol swab, dan cool box untuk penyimpanan vaksin.
"Saat ini Kemenkes telah membelanjakan Rp 277,4 miliar untuk jarum suntik, alkohol swab, dan safety box," imbuh Sri Mulyani.
Selain itu, untuk pengadaan vaksin refrigerator sebanyak 249 unit, cool box 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaksin carrier 498 unit, dan alat pelindung diri (APD) sehingga total anggaran yang telah dibelanjakan senilai Rp190 miliar.
Selain vaksin corona siap pakai sebanyak 3 juta dosis yang masih menunggu izin Badan POM, Indonesia juga akan menerima vaksin corona dari Sinovac dalam bentuk bahan baku. Bahan tersebut selanjutnya akan diproduksi jadi vaksin corona siap pakai oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero)
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten