Vale Indonesia & Huayou Sepakat Bangun Smelter HPAL Nikel di Blok Sorowako

13 September 2022 20:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan Heads of Agreement Sorowako HPAL Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) di Jakarta, Selasa (13/9/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan Heads of Agreement Sorowako HPAL Vale Indonesia dan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) di Jakarta, Selasa (13/9/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kembali menyepakati kerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company (Huayou) untuk mengembangkan smelter berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Blok Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
Kerja sama kedua pihak telah dimulai awal tahun ini dan Huayou melakukan studi kelayakan. Usai studi kelayakan disimpulkan dengan hasil positif, kerja sama ditingkatkan dengan penandatanganan Heads of Agreement hari ini, Selasa (13/9).
CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menjelaskan Pabrik HPAL baru ini akan mengolah bijih nikel limonit menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 60.000 ton produk nikel dalam MHP.
Nantinya, MHP dapat diolah menjadi bahan untuk komponen baterai. Sehingga, kerja sama ini sekaligus mendukung ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri yang tengah digalakkan pemerintah.
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy. Foto: Instagram/@ptvaleindonesia
"Kerja sama proyek pengembangan ini adalah salah satu bentuk realisasi komitmen pertambangan berkelanjutan dan strategi PT Vale dalam menunjang program pemerintah untuk membuat ekosistem mobil listrik di Indonesia," jelasnya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (13/9).
ADVERTISEMENT
Febriany melanjutkan, salah satu poin terpenting dari kerja sama ini adalah komitmen mencapai netralitas karbon pada 2050. Huayou akan berdiskusi lebih lanjut dengan Vale Indonesia untuk mempelajari alternatif energi rendah karbon.
Sementara itu, Presiden Komisaris Vale dan Wakil Presiden Eksekutif Vale Base Metals, Deshnee Naidoo, menjelaskan kemitraan ini merupakan katalis pembangunan ekonomi berkelanjutan dari sumber daya nikel kelas dunia di Indonesia, bersama kemajuan fasilitas HPAL Pomalaa dan Proyek Blok Bahodopi.
"Ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk melaksanakan proyek pertumbuhan berkelanjutan generasi berikutnya dengan dampak lingkungan yang minimal untuk kepentingan pemangku kepentingan lokal dan nasional," kata dia.
Aktivitas pabrik pengolahan Nikel milik PT Vale Indonesia (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
Ketua Huayou, Chen Xuehua, menambahkan kerja sama ini adalah kombinasi dari keunggulan sumber daya mineral Vale dan keunggulan teknologi HPAL Huayou Cobalt, untuk mencapai pengembangan sumber daya mineral rendah karbon, hijau, dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama kami juga dapat memenangkan peluang pertumbuhan bagi kedua belah pihak, menambah kekuatan dan nilai bagi industri, serta memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia," pungkasnya.
Acara penandatanganan head of agreement atau HOA itu juga disaksikan Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin. Rachmat hadir dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Vale Indonesia yang mewakili MIND ID.