Valuasi WeWork Jeblok, Bos SoftBank Sebut Investasinya Sebagai Hal Bodoh

18 Mei 2020 23:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
(ki-ka) President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, saat diterima Presiden Joko Widodo Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Pendiri yang juga CEO SoftBank, Masayoshi Son, menyebut investasi yang dilakukannya ke startup berbagi ruang kerja, WeWork, adalah hal bodoh.
ADVERTISEMENT
Komentar itu disampaikan Masayoshi, setelah SoftBank memvaluasi WeWork saat ini hanya senilai USD 2,9 miliar. Posisi itu hanya sekitar 5 persen dari valuasi yang diklaim WeWork pada tahun lalu, yakni sebesar USD 47 miliar.
"Kami membuat kegagalan dalam investasi di WeWork dan saya telah mengakui beberapa kali, bahwa saya bodoh," kata Masayoshi seperti dilansir CNBC, Senin (18/5).
WeWork belum berkomentar terkait pernyataan Masayoshi Son tersebut.
Selama ini, SoftBank telah dipuji karena investasi yang besar dan cerdas. Perusahaan itu membangun reputasi dengan mendanai besar-besaran raksasa teknologi China, Alibaba. Tapi reputasi SoftBank mulai mendapat pukulan pada 2019, ketika dua dari perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund, yakni Uber dan WeWork, gagal mencapai target valuasi saat melakukan IPO.
Ilustrasi seorang pria masuk ke co-working space WeWork di New York, AS. Foto: Brendan McDermid/Reuters
Pada Januari 2019, SoftBank menyuntikkan dana USD 2 miliar ke WeWork. Saat itu WeWork diklaim memiliki valuasi USD 47 miliar dan akan dinaikkan jadi USD 100 miliar melalui penjualan saham perdana atau initial public offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Tapi valuasi WeWork terus merosot, ketika investor dan analis terus menelisik kondisi keuangan perusahaan.
Secara bisnis, WeWork diprediksi menderita kerugian besar akibat pandemi virus corona. Pasalnya, kerja berbagai ruang dianggap melanggar social distancing dan berisiko menularkan virus corona. Selain itu, banyak orang kita bekerja dari rumah ketimbang dari perkantoran.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.