Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Akun media sosial (medsos) sejumlah pramugari Garuda Indonesia , diramaikan oleh pernyataan pamitan dari pekerjaannya. Selain di instastory, pernyataan senada itu viral disampaikan di akun TikTok. Unggahan konten senada, ramai sejak Senin (26/10).
ADVERTISEMENT
"Bye my lovely job. Ini toh rasanya di-PHK dadakan," tulis pemilik sebuah akun TikTok, sambil menampilkan foto selfie berseragam pramugari Garuda Indonesia warna hijau tosca. "Maksudnya undur diri, saya udah gak aktif sebagai pramugari lagi di maskapai saya yang sekarang. Mudah-mudahan pandemi ini cepat berakhir yaa, semangat," tulis pemilik akun lain di instastory.
Jumlah pekerja yang diberhentikan, disebut-sebut mencapai ratusan. Hal itu dinyatakan pemilik sebuah akun TikTok. "790 karyawan Garuda di-PHK hari ini termasuk aku. Semangat temen-temen, udah dirumahkan 6 bulan tanpa digaji eh malah dilepas kaya begini," tulis pemilik akun TikTok lainnya, sambil mengunggah foto-foto dan video saat bertugas sebagai pramugari di Garuda Indonesia.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, menjelaskan pihaknya memang memutus kontrak 700-an pekerja berstatus tenaga kontrak. Langkah itu diambil, setelah sebelumnya para pekerja kontrak tersebut dirumahkan tanpa digaji (unpaid leave).
"Perlu kiranya kami sampaikan bahwa pada dasarnya kebijakan yang diberlakukan bukan PHK , melainkan penyelesaian lebih awal masa kontrak kerja karyawan dengan status tenaga kerja kontrak," kata Irfan melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Selasa (27/10).
ADVERTISEMENT
Dia mengakui langkah berat itu terpaksa diambil, karena dampak pandemi COVID-19 belum juga mereda. Hal ini berimbas pada turunnya demand layanan penerbangan. "Kebijakan tersebut merupakan keputusan sulit yang terpaksa kami ambil setelah melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan keberlangsungan perusahaan di tengah tantangan dampak pandemi COVID-19," ujarnya.
Sejak awal, dia mengaku, kepentingan karyawan merupakan prioritas utama yang selalu dikedepankan Garuda Indonesia. Bahkan ketika maskapai lain mulai mengurangi karyawan, Garuda Indonesia terus berupaya mengoptimalkan langkah strategis guna memastikan perbaikan kinerja perusahaan.
"Namun demikian pada titik ini, keputusan berat tersebut terpaksa harus kami tempuh di tengah situasi yang masih penuh dengan ketidakpastian ini," imbuh Dirut Garuda Indonesia itu.
Dia memastikan, Garuda Indonesia akan memenuhi seluruh hak karyawan yang terdampak kebijakan ini, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Termasuk pembayaran di awal atas kewajiban perusahaan terhadap sisa masa kontrak karyawan.
ADVERTISEMENT
"Kami turut menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan yang terdampak kebijakan ini, atas dedikasi dan kontribusinya yang telah diberikan terhadap Garuda Indonesia hingga saat ini," pungkas Irfan.