Wacana MRT Tangsel Akan Dibahas Lagi di 2025, Pemprov Banten: RTRW Sudah Siap

18 April 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi transportasi umum MRT. Foto: ADEK BERRY/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transportasi umum MRT. Foto: ADEK BERRY/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pembahasan perpanjangan proyek MRT fase I dari Lebak Bulus Jakarta hingga Rawa Buntu Tangerang Selatan (Tangsel) kembali mencuat usai pertama kali digulirkan pada 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, berdasarkan catatan kumparan, wacana MRT Tangsel terungkap setelah adanya pertemuan eks Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Saat itu, Airin sempat meminta proyek MRT Fase 1 diperpanjang dari Lebak Bulus hingga Rawa Buntu.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten, Tri Murtopo pun menyambut baik kembali dibahasnya perpanjangan rute jalur MRT Lebak Bulus - Rawa Buntu yang sempat mandek tersebut.
Diakui Tri, pihaknya setuju dengan konsep perpanjangan rute jalur MRT hingga ke Tangsel lantaran secara umum telah mengakomodir wacana itu ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dinas.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Banten, Tri Murtopo. dok. istimewa
"Kami sudah siap, nanti katakanlah ada pembahasan (lagi), kami siap. Minimal dalam RTRW kita ga berubah dulu, dan itu sudah kita persiapkan, RTRW Tangsel juga sudah begitu, dan itu kan sudah pembahasan awal," kata Tri kepada kumparan, Kamis (18/4).
ADVERTISEMENT
"Kalau kita setuju, kan sudah siapkan dalam RTRW, dan sudah diupdate dalam RTRW itu artinya kita setuju," imbuhnya.
Meski begitu, disampaikan Tri, sampai saat ini pihaknya belum melakukan komunikasi lanjutan dengan pihak MRT Jakarta untuk melakukan pembahasan perpanjangan rute jalur, meski ajakan untuk bertemu pernah diterima.
"Sampai sekarang belum ada (komunikasi lagi) dan kabarnya saat ditelepon cuma nanya kapan kita duduk, tapi duduknya apa, saya belum bisa komentar. Tapi yang sudah kita akomodir itu sampai Rawa Buntu," ujar Tri.
Sementara itu, Penjabat Sementara (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar membantah adanya kendala dalam merealisasikan perpanjangan rute jalur MRT dari Lebak Bulus ke Rawa Buntu lantaran masih dalam proses yang dilakukan secara bertahap.
(Pj) Gubernur Banten Al Muktabar. dok. istimewa.
"Kan proses, bukan kendala. Jadi tahapan itu kan ada perhitungan pembiayaan, kewajiban masing-masing, baik itu nanti pengembangnya dan pemda, disinergikan formulanya. Dalam hal ini intensitasnya masih diperkuat kajian-kajiannya dan sumber pembiayaannya,," kata Al.
ADVERTISEMENT
"Ini bertahap, karena semua itu kan kita tidak bisa sendiri pemda, harus ada satu kesatuan dengan pemerintah pusat, kemudian segenap stakeholder lainnya," lanjut Al.
Meski begitu, Al mengungkapkan rasa optimisnya bila perpanjangan rute jalur MRT dari Lebak Bulus ke Rawa Buntu bakal bisa terealisasi agar bisa berperan dalam mengurai kemacetan di wilayah Jakarta dan Banten.
"Tentu (optimis) karena ini bagian dari kebutuhan publik. Koridornya semua ingin mempersembahkan kinerja pembangunan untuk masyarakat. Jadi rencana itu adalah apa yang jadi pemikiran masyarakat, apa yang jadi harapan masyarakat, apa yang jadi harapan masyarakat yang kita sebut mandatory," papar Al.
Sebelumnya, Pihak MRT Jakarta mendorong perpanjangan jalur MRT Lebak Bulus - Rawa Buntu dilakukan guna menambah efisiensi dan konektivitas masyarakat. Namun urusan anggaran dibebankan kepada pemerintah daerah setempat.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pihak MRT Jakarta mengaku akan memulai pembahasan mengenai rute perpanjangan jalur MRT hingga ke daerah Tangerang Selatan.
"Kita usahakan, harusnya sih coba tanya dulu dengan Tangsel dan Banten ya kalau daerah sana, karena anggarannya kan pemda," ujar Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat pada Rabu (17/4).