Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Wamen BUMN Ungkap Bunga Utang Kereta Cepat Whoosh hingga 3,8 Persen
13 Oktober 2023 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pemerintah masih negosiasi terkait bunga utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh kepada China Development Bank (CDB).
ADVERTISEMENT
Terakhir, pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan kisaran atau range bunga pinjaman yang akan diajukan pemerintah yakni 3,5-3,8 persen, meskipun belum ada finalisasi dengan pihak bank.
"Belum final, ini kan realisasi tim saya dengan Pak Seto Deputi Kemenko Marves range-nya 3,5-3,8 persen tapi belum pasti. Itu flow-nya di KAI ya," ungkapnya saat ditemui di Taman Kota Peruri, Jumat (13/10).
Tiko menegaskan, utang tersebut bukan dibayar dari APBN, melainkan pihak PT KAI (Persero) sebagai pemegang saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang memberikan tambahan modal serta melakukan pinjaman kepada CDB.
Dia menuturkan, Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir akan menghadiri acara Belt and Road Initiative (BRI) di China, sekaligus seremoni kereta cepat Whoosh, namun dia tidak menyebutkan detail acara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi yang pergi ke sana sama Pak Erick, nanti itu terkait sama anniversary Belt Road Initiative, tapi ada seremoninya kereta cepat," jelasnya.
Melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 89 tahun 2023, pemerintah memberikan jaminan atas utang untuk menutupi pembengkakan biaya (cost overrun) proyek KCJB.
Adapun pihak konsorsium Indonesia dan China telah menyepakati total pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disepakati mencapai USD 1,2 miliar atau setara Rp 18,2 triliun.
Dari pembengkakan biaya tersebut, USD 560 juta atau sekitar Rp 8,34 triliun adalah utang dari CDB kepada konsorsium Indonesia. Sedangkan sisanya USD 640 juta ditanggung konsorsium China. China juga minta utang itu dijamin APBN Indonesia.
PT KAI sendiri telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tambahan modal. PMN KAI yang telah dicairkan untuk penambahan modal KCIC senilai Rp 3,2 triliun.
ADVERTISEMENT