Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Wamen ESDM Beri Sinyal Izin Ekspor Freeport Indonesia Bisa Diperpanjang
14 Februari 2025 15:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menjawab pertanyaan wartawan saat di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/2). Foto: Ghifari/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm1n0pj8j0zjsxyvzbfaa8c1.jpg)
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberi sinyal bahwa PT Freeport Indonesia (PTFI ) bisa mendapat perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga.
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan mendapat tugas dari Kemenko Perekonomian agar ekspor konsentrat tembaga PTFI tetap berjalan.
PT Freeport Indonesia meminta perpanjangan waktu izin ekspor konsentrat tembaga pada 2025 kepada pemerintah imbas kebakaran smelter di Gresik, Jawa Timur, pada Senin 14 Oktober 2024, yang menyebabkan pabrik pengolahan tidak dapat beroperasi penuh.
"Bagaimana melihat kondisi ini, untuk dalam rangka dimungkinkan adanya pemberian proses ekspor dari konsentrat yang sudah disiapkan oleh PT Freeport," ujarnya.
Yuliot mengatakan hingga saat ini Kementerian ESDM masih terus mengevaluasi bersama pihak kepolisian mengenai penyebab kebakaran smelter PTFI.
"Misalnya ini kan kecelakaan, kecelakaan itu apakah ini dari pihak kepolisian itu menetapkan bahwa ini tidak ada kesengajaan atau ini dampak-dampak yang lain, motif-motif lain terhadap ini terhentinya kegiatan," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/2).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) mengurangi total produksi konsentrat tembaga di tambang miliknya sebesar 40 persen.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno mengatakan, hal ini dikarenakan tempat penyimpanan konsentrat tembaga atau stockpile sudah melebihi kapasitas.
"Kalau stockpile penuh kan otomatis diproduksinya akan turun. (Sekarang) jadi 60 persen," ucap Tri pada kesempatan yang sama.
Tri tidak menyebut kapan PTFI menurunkan kapasitas produksinya. Namun penurunan produksi ini salah satunya disebabkan PT Freeport Indonesia yang belum mendapat izin ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah.
Sedangkan, PT Freeport Indonesia belum bisa melakukan produksi. Sebab, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik berhenti operasional untuk sementara waktu karena adanya kebakaran yang terjadi di unit pengolahan asam sulfat.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, pemerintah belum memberikan izin ekspor konsentrat karena baru saja menyelesaikan proses investigasi smelter yang terbakar.
"Engga ada unsur kesengajaan. Kalau ada kesengajaan asuransi dia tidak cair. Itu kan diasuransikan," kata Tri.