Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Waskita Beton Jelaskan Utang Vendor Dikonversi Saham hingga PHK 600 Karyawan
9 Agustus 2023 7:51 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memberikan penjelasan terkait utang para vendor yang dibayarkan menggunakan saham. Pasalnya, saat ini harga saham perseroan masih parkir di harga Rp 50 per lembar saham.
ADVERTISEMENT
Dalam proposal homologasi WSBP, penyelesaian utang untuk klaster vendor atau supplier ada dua skema, pertama melalui konversi menjadi saham berlaku untuk 65 persen vendor dengan nilai sebesar Rp 1,7 triliun. Sementara sisanya 35 persen dibayarkan bertahap menggunakan arus kas selama maksimal 5 tahun.
Direktur Utama WSBP, FX Poerbayu Ratsunu, menambahkan saat voting (pemungutan suara) pada Juni 2023 lalu, ada dua pilihan yang disampaikan kepada kreditur yaitu setuju dengan skema perdamaian yang diajukan perusahaan atau tidak.
Poerbayu mencatat, dari total nilai utang vendor WSBP yang mencapai Rp 2,1 triliun, vendor yang tidak setuju bahkan tidak mendaftar voting hanya sekitar Rp 300 miliar atau kurang lebih 7 persen dari total vendor.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari 7 persen ini ada beberapa yang bersuara keras, apakah merepresentasikan (total vendor) yang Rp 2,1 triliun? Kalau mereka sudah setuju artinya mereka sepakat dengan pilihan yang mereka mau," terangnya, saat media gathering, Selasa (8/8).
Suara penolakan dari vendor yang utangnya dikonversi saham ini, kata dia, tidak merepresentasikan total vendor. Terbukti dari 10 vendor dengan nilai utang terbesar (top 10), masih mau bekerja sama dengan WSBP.
"Mereka kalau bahasanya tidak kapok. Kita menjadi agak susah kalau persentase yang kecil ini menjadi berkuasa," tegas Poerbayu.
Strategi Menaikan Harga Saham
Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, menjelaskan saham WSBP sempat disuspensi selama masa PKPU, baru dibuka pada Maret 2023 di harga Rp 95 per lembar saham. Tren saham perseroan kemudian berfluktuatif, sampai akhirnya imbas berbagai kasus induk perusahaan, PT Waskita Karya (Persero), saham WSBP parkir di Rp 50 per lembar.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan, faktor pergerakan saham memang sangat banyak, seperti faktor eksternal, industri, dan ada pula faktor fundamental perusahaan itu sendiri.
"Kalau fundamental perusahaan, kita melihat memang WSBP butuh waktu pemulihan kinerja, yang bisa kami lakukan adalah hal-hal terbaik dalam domain manajemen perusahaan," jelas Asep.
Asep mencontohkan manajemen akan memperbaiki pendapatan (revenue), kontrak, liabilitas (utang), dan lainnya. Adapun pendapatan WSBP di tahun 2022 sudah menembus Rp 2 triliun, melesat 70 persen dari 2021. Perusahaan juga sudah mencetak kinerja keuangan yang positif alias laba bersih.
Di sisi lain, dia juga berharap momentum perkembangan proyek infrastruktur masih menjadi fokus utama pemerintah, apalagi menjelang transisi kepemimpinan pada pemilu di tahun 2024. Namun dia yakin ini terus naik seiring perkembangan ekonomi makro Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami jaga ke depan supaya WSBP dari sisi performance bisa dipandang baik dan proses bisnis bisa dianggap baik, di luar itu kita juga sama-sama berharap agar proses transisi kepemimpinan Indonesia berjalan smooth," tutur Asep.
PHK 600 Karyawan Tahun Ini
Untuk efisiensi biaya operasional, terutama dari sisi biaya kepegawaian, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) ini akan memangkas jumlah karyawan. Tahun ini targetnya ada 600 karyawan yang akan terdampak.
Director of Human Capital, IT & Legal WSBP, Asep Kurnia, menuturkan perusahaan sedang mengevaluasi jumlah karyawan dikaitkan dengan peningkatan kapasitas atau kinerja perusahaan ke depannya, salah satu indikator adalah pendapatan per karyawan.
"Beberapa plant kita turunkan dari 9, kita jadi bisa 5-4 plant otomatis akan mengurangi jumlah manpower. Kita targetkan di akhir tahun ini 1.400, dari sebelumnya 2.000, jadi ada target 600 (pengurangan karyawan)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Asep melanjutkan, sejauh ini WSBP telah memangkas 510 karyawan, sehingga masih ada 90 karyawan lagi yang akan dilepas. Hal ini, menurut dia, demi menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.
"Sampai saat ini sudah berjalan sekitar 510 karyawan yang sudah kita lepas, baik dari pegawai tetap maupun outsourcing," ungkap dia.