Whoosh Berhenti di Stasiun Karawang, Daya Tarik Investor di Kawasan Industri

26 Desember 2024 13:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memeriksa kondisi kereta cepat Whoosh di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memeriksa kondisi kereta cepat Whoosh di Depo Kereta Cepat di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/12/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pengamat Infrastruktur, Transportasi, dan Tata Kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan dampak pembukaan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Karawang membuka peluang Kabupaten Karawang menjadi wilayah aglomerasi baru diluar Jabodetabek. Selain itu, hal ini juga menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal di kawasan industri.
ADVERTISEMENT
"Pertama begini, Karawang adalah zona industri baru di Jawa Barat. Artinya, dia merupakan zona kawasan industri terbesar di Asia. Jadi merupakan sentra produksi yang memang pasti menarik buat investor. Kedua, Karawang sekarang mulai bangkit dengan banyaknya perumahan-perumahan baru," ungkap Yayat kepada kumparan, Kamis (26/12).
Yayat menjelaskan, pembangunan infrastruktur jaringan perumahan di sekitar penyangga Karawang seperti Cikarang-Cibitung ke arah Karawang Timur sudah mulai terlihat pesat. Menurutnya, hal ini menjadi 'angin segar' penduduk Jabodetabek yang ingin bermigrasi ke Karawang dan sekitarnya.
"Perumahan para pekerja. Bahkan di sekitar Cikarang-Cibitung dan ke arah Karawang Timur atau Karawang Barat, itu pertumbuhan perumahannya sangat pesat," kata dia.
"Jadi Karawang itu berada di tengah-tengah dua metropolitan. Metropolitan Jakarta dan Bekasi ada di situ juga. Kemudian ada metropolitan Bandung Raya," lanjut Yayat.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yayat menerangkan, jika di sekitar Stasiun Whoosh Karawang dikembangkan wilayahnya menjadi Transit Oriented Development (TOD), kata dia Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang mesti mendatangkan investasi demi mendukung konsep TOD itu.
"Kalau Karawang nanti dikembangkan jadi TOD di kawasan Whoosh itu menarik. Ini tugas pemerintah daerah Kabupaten Karawang untuk menggalakkan investasi setempat, apakah berminat mengembangkan kota baru atau TOD di kawasan lintasan Whoosh," ungkap Yayat.
Stasiun Karawang mulai beroperasi. Foto: Dok. KCIC
Jika tak ada investasi yang masuk ke Kabupaten Karawang, Yayat menilai percuma, kata dia ujung-ujungnya masyarakat tak akan tertarik meskipun Stasiun Whoosh Karawang sudah beroperasi.
"Jadi kalau misalnya ada stasiun Karawang, tapi kalau nggak ada apa-apa di sana (investasi), sorry, orang nggak akan tertarik. Maka dengan adanya stasiun di sana, harus segera dipikirkan siapa yang mau ditangkap dan siapa yang bisa naik Whoosh," jelas ia.
ADVERTISEMENT
Ihwal mendatangkan investasi ke Kabupaten Karawang, Yayat mengusulkan Pemkab Karawang untuk bekerja sama dengan para investor terlebih di sektor properti. Guna mendukung tata kota Kabupaten Karawang yang lebih liveable.
"Maka disarankan pemerintah daerah harus melakukan kerja sama nih dengan investor-investor yang tertarik untuk mengembangkan sektor propertinya (Podomoro, Sinarmas, dan lain-lain). Bagaimana kemudian pemerintah daerah membangun standar kota yang betul-betul liveable, standarnya bagus," tutup Yayat.
Di sisi lain, Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai, pembangunan infrastruktur pendukung seperti sektor properti dan sarana/prasarana masyarakat di sekitar Stasiun Whoosh Karawang bisa dilihat dalam 5 tahun ke depan.
"Menarik investasi pasti menarik, tapi harus dilihat secara tahunan dulu, menurut saya dampak pembangunan yang dirasakan di sekitar Stasiun Whoosh Karawang 5 tahun lebih baru kelihatan (dampaknya)," jelas Djoko kepada kumparan, Kamis (26/12).
ADVERTISEMENT
Menurut Djoko, saat ini Stasiun Whoosh Karawang masih akan berfokus bagaimana menambah jumlah penumpang untuk menutup operasional Whoosh tersebut.
"Whoosh akan berusaha menambah penumpangnya, belum bisa menutup operasional, untuk membayar angsuran bulanan saja tidak cukup dengan penumpang yang sekarang makin bertambah," katanya.