Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Di masa pandemi COVID-19, pergerakan manusia dibatasi demi memutus rantai penularan. Beberapa aktivitas kemudian bisa dilakukan jarak jauh dengan mengandalkan teknologi digital. Namun tidak semua aktivitas bisa dilakukan via digital.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, inti bisnis sektor pariwisata adalah pergerakan manusia. Wishnutama berpendapat, hadirnya teknologi digital tidak akan bisa menggantikan aktivitas liburan.
“Kita tahu, bisnis pariwisata dan aviasi itu pergerakan manusia. Walaupun bisa lewat aplikasi tapi ini tetap pergerakan manusia. Jadi memang sektor pariwisata maupun aviasi mediumnya bisa digital tapi bisnisnya tidak bisa digantikan digital,” ujarnya dalam acara Penandatangan MoU PHRI dari AirAsia secara virtual, Rabu (16/12).
Menurutnya selama masa pandemi memang sempat tercipta tren virtual tour. Namun virtual tour tetap bukan liburan yang sesungguhnya melainkan sebagai bentuk promosi. Virtual tour menurut Wishnutama juga tidak bisa menggantikan dampak ekonomi yang dihasilkan pergerakan manusia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu menurut Wishnutama, pemerintah akan terus berupaya untuk memulihkan sektor pariwisata.
“Kami akan berupaya sedemikian rupa. Termasuk rencana ke depan. Mungkin akan kita godok sampai saat yang tepat sehingga sektor pariwisata bisa bangkit,” tegasnya.