Yusuf Mansur Disebut Tukang Pompom, Bagaimana Kinerja Saham yang Direkomendasi?

23 Juli 2021 9:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
Yusuf Mansur Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur Foto: Dok. Pribadi Yusuf Mansur
ADVERTISEMENT
Ustaz Yusuf Mansur atau biasa disapa UYM disebut sebagai tukang 'pompom' saham oleh media asing, Bloomberg. UYM memang dikenal sebagai investor yang kerap kali membagikan saham pilihannya lewat media sosial instagramnya @yusufmansurnew.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, Bloomberg menyebut UYM sebagai stockpickers, sebutan yang juga identik dengan label tukang pompom saham. Julukan tersebut cukup beralasan. Dalam catatan kumparan, UYM pernah merekomendasikan beberapa saham secara spesifik. Hasilnya sehari kemudian, saham yang disebutkan UYM harganya naik tajam.
Pada November 2020 lalu, lewat akun Instagramnya pada Sabtu (7/11), Yusuf Mansur menyarankan umat untuk membeli saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Saat itu rekomendasi saham ini juga diembel-embel sebagai salah satu cara membantu kinerja keuangan perseroan yang tengah keok.
Selang beberapa hari atau tempatnya pada Jumat (13/11), saham Garuda Indonesia melesat 10 poin atau 3,14 persen ke level Rp 328 per lembar. Sedangkan dalam sepekan itu, saham Garuda juga melesat 27,13 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp 258 per lembar pada Senin, 9 November 2020.
ADVERTISEMENT
Bahkan jika ditarik lebih jauh dalam rentang waktu sebulan, saham GIAA saat itu melesat 40,17 persen, dari sebelumnya Rp 234 per lembar pada 14 Oktober 2020.
Sayangnya kini, dengan masalah keuangan yang dihadapi Garuda, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk mensuspen saham maskapai pelat merah tersebut. Saham Garuda tidak dapat diperdagangkan sejak 18 Juni 2021 hingga hari ini.
Masalah keuangan membuat Garuda menunda pembayaran kupon sukuk global bond. Bursa menilai hal ini merupakan sinyal bahwa ada permasalahan dalam kelangsungan usaha perseroan.
Selain saham Garuda Indonesia, UYM juga pernah merekomendasikan saham BUMN Infrastruktur. Tapi berbeda dengan promosi terdahulu yang eksplisit menyebut saham Garuda Indonesia, kali ini Yusuf Mansur tak menyebut saham yang didorong untuk dibeli.
ADVERTISEMENT
Sejumlah BUMN sektor konstruksi, terlibat dalam proyek pembangunan jalan tol beberapa waktu terakhir. Di antaranya yang sudah listing dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia, adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR, PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT PP (Persero) Tbk atau PTPP.
Erick Thohir (kiri) dan Ustaz Yusuf Mansur foto bersama pada acara Rabu Hijrah di Aula Buya Hamka, Jakarta, Rabu (13/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Cara pembelian kepemilikan proyek yang dimaksud Yusuf Mansur, adalah dengan urunan meski dimulai dengan uang receh. Jika dilakukan secara massal, maka dan yang terkumpul akan sangat besar, dan bisa jadi pemilik saham mayoritas.
"Masuk rame-rame dengan recehan. Bukan untuk jual beli saham. Tapi sebagai owner. Mudah-mudahan makin banyak orang pintar, akademisi, politikus, tokoh-tokoh, yang ikut mikir, ikut bergerak, ke gerakan Indonesia Berjemaah ini. Regulasi pun makin lama makin cakep. Makin mudah buat masyarakat berinvestasi. Tapi tetap jangan sendiri-sendiri," ujar UYM.
ADVERTISEMENT
Hari ini saham JSMR terpantau merah, turun 1,29 persen ke harga 3.830. Secara year to date, saham ini juga sudah melemah 17,28 persen.
Begitu juga dengan saham WIKA, pada pembukaan perdagangan hari ini turun tipis 0,91 persen ke harga 1.085 per saham. Namun secara year to date, saham anjlok 45,59 persen.
Saham PTPP pada pembukaan perdagangan hari ini menguat tipis 0,55 persen di harga 920 per saham. Namun secara year to date, harga saham PTPP terjun bebas 50,67 persen.
Sementara itu saham WSKT hari ini masih terpantau stagnan. Namun sejak awal tahun, saham WSKT tercatat anjlok 32,64 persen.
Dalam catatan kumparan, UYM juga pernah merekomendasikan saham Kimia Farma (KAEF). Saat itu UYM merekomendasikan KAEF dengan mengambil momentum masuknya vaksin corona ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam akun Instagram-nya, Yusuf Mansur mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim, untuk membeli saham KAEF. Lagi-lagi, UYM membungkus ajakan tersebut sebagai upaya membantu perusahaan negara.
Saat itu harga saham Kimia Farma melejit pada perdagangan, Senin (7/12). Harga saham Kimia Farma naik mencapai 4.430. Sejak momen itu, harga saham KAEF ternyata terus melambung.
Hari ini saham KAEF terpantau melemah tipis 0,03 persen di harga 6.135 per saham. Secara year to date saham KAEF sudah turun 30,5 persen. Sebab di awal tahun saham KAEF sempat tembus di harga 6.975 per saham. Harga itu menjadi rekor harga tertinggi saham KAEF sepanjang sejarah.
Jadi, masih percaya Mansurmology?