Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Persepakbolaan Indonesia mencetak sejarah baru. Pertama kalinya pelatih lokal Tanah Air meraih lisensi AFC Pro.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 20 pelatih Indonesia dinyatakan lulus kursus AFC Pro yang digelar selama satu setengah tahun sejak April 2018. Pemberian penghargaan pelatih AFC Pro Diploma digelar di Hotel Century, Jakarta, pada Jumat (6/9/2019)
“PSSI dengan bangga mempersembahkan 20 lulusan pertama AFC Pro Diploma. Akhirnya AFC mengakui Indonesia untuk menyelenggarakan lisensi AFC Pro Diploma. Ini terobosan besar. Banyak negara yang menantikan hal ini. Ada tiga hal yang dilihat dalam sepak bola, wasit, pelatih, dan pemain," ujar Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.
"Pelatih terbaik akan melahirkan pemain terbaik. Tanpa ada pelatih terbaik kita tidak bisa membina dengan baik. Semoga kursus satu setengah tahun ini bisa berguna untuk pelatih dan Indonesia,” jelas Tisha.
ADVERTISEMENT
Memperoleh lisensi tertinggi di level AFC melahirkan tantangan tersendiri buat Djadjang Nurdjaman. Nakhoda Barito Putera itu tak ingin cuma berakhir dalam bentuk sertifikat saja, tetapi juga berguna bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
“Selama kursus ini lumayan berat. Saya harus membagi waktu antara kursus dan klub. Soalnya, kursus digelar saat liga bergulir. Saya baru menjadi salah satu dari 20 pelatih AFC Pro angkatan pertama. Sekaligus, ini tantangan berat di depan mata karena harus mengaplikasikan buat kemajuan sepak bola,” kata Djadjang.
Argumen itu setali tiga uang dengan pendapat Bambang Nurdiansyah. Pelatih yang akrab disapa Banur itu tak berpikir bahwa lisensi AFC Pro semata-mata untuk memegang klub.
“Dalam kursus ini lebih banyak analisis. Kalau praktik itu sudah dijalankan di lisensi level bawahnya. Saya kebetulan instruktur untuk lisensi B dan C AFC. Intinya, sumbangsih tak melulu melatih klub saja. Saya ingin mengajar pelatih muda lokal di daerah sebagai bukti sumbangsih buat sepak bola nasional,” jelas Banur.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Banur juga menyinggung soal Liga 1. Dia menyebut penghargaan terhadap pelatih lokal masih kurang walau sudah memegang lisensi paling tinggi di AFC.
“Nanti bagaimana kalau ada regulasi bahwa pelatih Liga 1 harus AFC Pro? Memang klub mau mengambil pelatih-pelatih lokal ini? Intinya, sekarang kami tidak akan ketinggalan dengan pelatih asing. Kami ada ilmu. Tinggal bangsa mau menghargai kami atau tidak,” ujar Banur.
Pandangan Banur ditegaskan Indra Sjafri. Pelatih Indonesia U-23 itu sepakat bila pelatih lokal diberikan kesempatan yang lebih luas untuk mengimplementasikan ilmu dari AFC Pro.
“Lisensi hanyalah stempel. Setelah itu bagaimana para pelatih yang mempunyai lisensi ini diberikan ruang atau tempat untuk bisa mengembangkan dirinya. Yang pasti lewat melatih. Karena itu, federasi harus bisa memberikan kesempatan," jelas Indra.
ADVERTISEMENT
"PSSI ada rencana untuk mengatur untuk lisensi AFC Pro akan menjadi persyaratan untuk Liga 1 ke depan. Coba memprioritaskan pelatih-pelatih Indonesia. Tanpa ada kesempatan, mereka tidak akan bisa mengimplementasikan ilmunya,” kata Indra.
Daftar Pelatih AFC Pro
1. Djajang Nurjaman
2. Bambang Nurdiansyah
3. Aji Santoso
4. Wolfgang Pikal
5. Rudy Eka Priyambada
6. Joko Susilo
7. Liestiadi
8. Hanafing
9. Tony Ho
10. Emral Abus
11. Rahmad Darmawan
12. Iwan Setiawan
13. Nil Maizar
14. Indra Sjafri
15. Widodo C Putro
16. Yeyen Tumena
17. Mundari Karya
18. Yunan Helmi
19. Adam bin Abdulah (FAM Malaysia)
20. Elavaran (FAM Malaysia)
21. Fujiwara (JFA Japan)
22. Syafrianto Rusli
23. Seto Nurdiantoro
ADVERTISEMENT