4 Konsekuensi di Balik Diundurnya Liga 1 2020

29 September 2020 18:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambut Kelanjutan Liga 1, Persita Tangerang Jalani Latihan Pekan Depan.
 Foto: Dok. Media Persita
zoom-in-whitePerbesar
Sambut Kelanjutan Liga 1, Persita Tangerang Jalani Latihan Pekan Depan. Foto: Dok. Media Persita
ADVERTISEMENT
Extraordinary Liga 1 2020 dipastikan batal digelar pada 1 Oktober mendatang. Hal ini menyusul larangan yang dikeluarkan Polisi Republik Indonesia (Polri). Seperti apa dampak yang akan ditimbulkan?
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah mendapat restu untuk menggelar kembali kompetisi pada awal Oktober. Namun, beberapa hari jelang bergulirnya kompetisi, Polri mengeluarkan larangan izin menggelar pertandingan.
Belum terkendalinya wabah virus corona di Indonesia menjadi musababnya. Kendati begitu, PSSI dan Menpora tetap menghormati penuh keputusan tersebut.
Lantas, seperti apa dampak yang akan ditimbulkan dari keputusan menangguhkan kembali Liga 1 2020? Berikut empat konsekuensi di antaranya.

Kerugian finansial tim-tim luar Pulau Jawa yang telah tiba di Yogyakarta

Sebagaimana diketahui, gelaran lanjutan Liga 1 2020 akan terpusat di Pulau Jawa. Hal ini untuk meminimalisir mobilitas dari tim-tim kontestan.
Beberapa tim luar Jawa akhirnya memilih Yogyakarta sebagai home base. Letaknya yang berada di tengah-tengah dipilih sebagai bentuk efisiensi ketika melakoni partai tandang.
ADVERTISEMENT
Tim-tim tersebut diketahui sudah sampai di Yogyakarta sekitar 1-3 hari lalu. Ada yang menempuh jalur darat, laut, maupun udara. Beberapa di antaranya bahkan sudah menggelar sesi latihan.
Pertandingan Liga 1 antara PSS Sleman dan Tira-Persikabo. Foto: Dok. Liga Indonesia.
Kini, nasib tim-tim tersebut menggantung. Jika mereka langsung kembali ke daerah asalnya, tentu membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Di samping itu, pilihan untuk bertahan di Yogyakarta juga dinilai kurang tepat. Pasalnya, hingga saat ini tanggal pasti bergulirnya Liga 1 2020 belum diketahui. Alhasil, mereka juga akan membutuhkan 'biaya hidup' yang lebih selama menetap di Yogyakarta.
Adapun beberapa pihak yang dimaksud yakni Bali United, PSM Makassar, Persiraja Banda Aceh, dan pemain asing Madura United.

Rombak jadwal lagi

Sejatinya, perubahan jadwal pertandingan sudah terjadi beberapa waktu lalu. Namun, dengan keputusan baru ini besar kemungkinan jadwal Liga 1 2020 akan kembali mengalami perombakan.
ADVERTISEMENT
Hal ini tentunya akan merugikan beberapa tim. Selain karena akan menggangu jalannya penerapan strategi dalam semusim, perubahan jadwal juga berpotensi membuat para pemain rentan cedera.
Penyusunan jadwal juga bukanlah hal yang mudah. Sebelum akhirnya ditunda, PT LIB juga telah beberapa kali merubah jadwal pertandingan musim ini.

Periodesasi klub-klub akan berantakan

Persik Kediri di Liga 1 Foto: LIB
Begini, jelang bergulirnya kompetisi, klub pasti sudah menyusun timeline yang akan dilakukan tim dalam satu musim penuh.
Misalnya; jadwal berlatih, bertanding, uji coba, libur pemain, negosiasi kontrak baru, dan lain-lainnya.
Dari sisi manajemen juga akan melakukan hal yang sama. Mereka akan merancang cash flow setidaknya untuk satu musim ke depan. Tujuannya, ya, agar kondisi finansial klub menjadi sehat.
Dengan ditunda kembalinya kompetisi, jelas akan membuat periodesasi klub-klub akan menjadi berantakan. Alhasil, mereka harus menyusun ulang sesuai jadwal kompetisi yang baru.
ADVERTISEMENT

Potensi ditinggal pemain asing

Banyak pemain asing yang sudah kembali dari negaranya masing-masing guna menyongsong Liga 1 2020 yang sedianya digelar di awal Oktober.
Namun, melihat situasi sepak bola Indonesia yang masih carut marut, bukan tak mungkin para pemain asing ini berubah halauan dan memilih untuk pulang.
Lagi-lagi klub yang akan dirugikan. Pasalnya, klub sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan jasa sang pemain dengan mengikat kontrak.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.