Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1

4 Pemain Man United yang Tak Pernah Kena 'Hairdryer Treatment' Sir Alex Ferguson
11 Mei 2020 15:14 WIB

ADVERTISEMENT
Jangan macam-macam dengan Sir Alex Ferguson . Kalau bermain buruk dalam suatu pertandingan, eks manajer Manchester United itu tak segan memarahimu habis-habisan. Tindakan ini dikenal dengan 'hairdryer treatment'.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar 'hairdryer treatment' Sir Alex bersifat verbal untuk satu atau beberapa pemain. Namun, dia juga pernah melakukan 'hairdryer treatment' yang berupa fisik. David Beckham adalah salah satu korbannya.
Kisahnya, Beckham bermain buruk tatkala United kalah dari Arsenal di ajang Piala FA 2003. Ini bikin Sir Alex geram bukan main. Di ruang ganti, dia lantas memaki dan melempar sepatu bootnya tepat ke kepala Beckham.
Walau begitu, tak semua pemain pernah mendapat 'hairdryer treatment' ala sang pelatih. Legenda United asal Wales, Ryan Giggs , mengungkapkan bahwa ada empat pemain yang belum pernah mengalaminya.
Keempatnya merupakan nama-nama besar. Mereka adalah Bryan Robson (1981-94), Eric Cantona (1992-97), Roy Keane (1993-2005), dan pemain yang kini memperkuat Juventus, Cristiano Ronaldo (2003-2009).
ADVERTISEMENT
"Mereka tampil apik di lapangan sehingga dia (Sir Alex) tidak merasa mesti memarahinya. Eric bahkan pernah tak berbuat apa-apa. Dia tak bikin gol, juga tidak berlari seperti (Carlos) Tevez atau Wayne Rooney," kata Giggs, dilansir Goal International.
"Di ruang ganti, kami sempat berpikir bahwa dia mesti melakukan sesuatu terhadap Eric karena tidak melakukan apa-apa hari ini. Namun, pekan berikutnya dia bikin gol kemenangan atau melakukan hal-hal ajaib lain."
"Dia bisa menangani nama besar dengan sangat baik selama pemain itu mampu tampil di lapangan. Dia akan memperlakukan mereka lewat cara yang berbeda. Dia ahli psikologi, ahli mengeluarkan potensi terbaik dari orang-orang tertentu."
Lalu, bagaimana dengan Giggs sendiri?
"Saya sering berselisih. Mungkin enam sampai tujuh kali saya kena denda dua minggu gaji karena membalas ucapannya. Waktu itu tidak terlalu menyenangkan, terutama saat bermain buruk atau kalah. Saya tidak bisa menahan untuk berargumen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi lama setelah itu, Ferguson bilang dia menyukai sikap saya, karena artinya saya peduli. Bahwa dia memberi denda adalah karena ingin menunjukkan bahwa dia yang berkuasa, tetapi dia menyukai itu, asal tidak melewati batas," sambung Giggs.
Sir Alex menjabat sebagai juru taktik United selama 27 tahun, tepatnya sejak 1986 hingga 2013. Dalam rentang itu, dia pernah bekerja sama dengan Giggs selama 23 musim dan mampu menghasilkan 13 gelar Premier League.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
====
Saksikan video menarik di bawah ini.