5 Pemain Moncer yang Tak Pernah Raih Ballon d'Or: Maldini hingga Lewandowski

2 Desember 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robert Lewandowski memberi selamat kepada Lionel Messi usai meraih penghargaan Ballon d'Or di Theater du Chatelet, Paris, Prancis. Foto: Twitter/@francefootball
zoom-in-whitePerbesar
Robert Lewandowski memberi selamat kepada Lionel Messi usai meraih penghargaan Ballon d'Or di Theater du Chatelet, Paris, Prancis. Foto: Twitter/@francefootball
ADVERTISEMENT
Ballon d'Or merupakan sebuah penghargaan yang diserahkan kepada pemain terbaik dalam satu musim. Diwartakan New York Times, gelar pemain terbaik tersebut dipilih melalui vote yang dilakukan oleh para jurnalis sepak bola.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, banyak protes dilayangkan kepada penghargaan yang diinisiasi oleh media France Football ini karena terkesan tidak adil. Tidak jarang ada pemain terbaik yang tak mengemas Ballon d'Or sebab kalah pamor dengan pesepak bola tersohor seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Berangkat dari hal tersebut, Sportskeeda melansir, setidaknya ada lima pesepak bola moncer yang tak pernah raih trofi Ballon d'Or sekalipun. Siapa saja nama-namanya? Simak pembahasan berikut ini untuk selengkapnya.

1. Kenny Dalglish (Runner Up Ballon d'Or 1983)

Pemain Liverpool Kenny Dalglish bersama Ronnie Moran dan Roy Evans merayakan kejuaraan Divisi Utama pada tahun 1990. Foto: Getty Images/Dan Smith
Boleh dibilang bahwa Kenny Dalglish termasuk ke dalam daftar pesepak bola paling ciamik pada 1980an. Bukannya tanpa alasan, legenda Liverpool ini sukses membawa tim-tim yang dibelanya banjir trofi.
Tercatat, Dalglish berhasil mengantarkan The Reds membawa pulang trofi Liga Inggris sebanyak 8 kali. Tidak berhenti di situ saja, pesepak bola asal Skotlandia itu juga sukses mengantarkan Celtic menorehkan 4 trofi liga domestik.
ADVERTISEMENT
Dengan performa yang ciamik, Dalglish pun masuk nominasi Ballon d'Or pada 1983. Sangat disayangkan, impian Dalglish untuk meraih 'Bola Emas' itu harus gagal ketika pesepak bola asal Italia, Michel Platini sukses menempati urutan pertama.
Meskipun gagal mendapatkan gelar pemain terbaik dunia, Dalglish tetap ditahbiskan sebagai penggawa paling mentereng Liverpool pada 1983. Titel tersebut boleh dibilang patut diberikan kepada Dalglish sebab pria 70 tahun itu sukses mengemas 20 gol dan 9 assist dalam 58 laga.

2. Paolo Maldini (Dua Kali Menempati Peringkat ke-3)

Paolo Maldini saat membela AC Milan. Foto: CARLO BARONCINI / AFP
Bisa dikatakan bahwa Paolo Maldini merupakan salah satu bek paling solid sepanjang masa. Anggapan tersebut sepenuhnya benar sebab apa pun tim yang dibela Maldini, mereka pasti tampil mengesankan dan banjir prestasi.
ADVERTISEMENT
Buktinya, pria asal Italia itu sukses membawa AC Milan meraih 12 trofi lintas ajang. Tak hanya di kancah klub, Maldini juga memiliki peran vital saat berseragam Timnas Italia. Hal itu dibuktikan dengan torehan trofi Piala Dunia 1994 dan Euro 2000.
Kendati memiliki prestasi yang patut diacungi jempol, hal tersebut masih belum bisa mengantarkan Maldini meraih 'Bola Emas'. Yang lebih parahnya lagi, Paolo Maldini tercatat sebanyak 2 kali menempati peringkat ke-3 dalam gelaran Ballon d'Or.
Momen itu terjadi pada 1994 dan 2003, ketika para pemain lini depan mendominasi posisi pemenang.

3. Thierry Henry (Runner Up Ballon d'Or 2003).

Thierry Henry. Foto: Action Images/Alex Morton via Reuters
Legenda Arsenal, Thierry Henry, memang patut dicap sebagai pesepak bola paling moncer di dunia. Ya, pemain asal Prancis itu sukses menjadi pemain kunci ketika tim yang dibelanya meraih trofi. Buktinya, Henry sukses membawa Timnas Prancis meraih gelar Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.
ADVERTISEMENT
Saat berseragam Arsenal, Henry juga turut andil dalam perburuan Piala Emas Liga Inggris pada 2003. Trofi tersebut boleh dibilang sangat langka sebab harus didapatkan dengan cara tak pernah kalah dalam satu musim.
Dalam musim tersebut, Henry juga sukses mengemas total 78 gol dan assist. Alih-alih mendapatkan trofi Ballon d'Or karena prestasinya yang cukup ciamik, Henry malah harus gigit jari sebab menempati posisi kedua.
Pria asal Perancis itu dikalahkan oleh pesepak bola Ceko, Pavel Nedved. Jika dilihat dari statistik, sebenarnya Henry lebih layak menyandang gelar tersebut sebab jenderal lapangan tengah Juventus itu cuma mengoleksi total 20 gol dan assist.
Tidak hanya satu kali, Henry nyaris mendapatkan Ballon d'Or pada 2006. Namun, mimpi itu gagal lagi sebab pria 44 tahun itu dikalahkan oleh duo Italia, Fabio Cannavaro dan Gianluigi Buffon yang sukses merajai Piala Dunia 2006.
ADVERTISEMENT

4. Andres Iniesta (Runner Up Ballon d'Or 2010)

Iniesta menggiring bola. Foto: Reuters/Lee Smith
Meskipun sukses membawa Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010, hal tersebut tak cukup mengantarkan Andres Iniesta meraih Ballon d'Or. Iniesta memang dikenal sebagai sosok gelandang yang paling jenius pada 2010-an.
Tak hanya saat membela tim nasional, Iniesta juga sukses mengantarkan Barcelona menjadi raja di Eropa. Kendati demikian, Iniesta sama sekali tak pernah mengangkat 'Bola Emas' sebab saat itu dikalahkan oleh rekan setimnya, Lionel Messi.
Dua tahun berselang, Iniesta berkesempatan besar untuk merealisasikan mimpinya lagi sebab ia berhasil membawa Spanyol meraih back to back Euro pada 2012.
Sangat disayangkan, penampilan ciamik Messi dengan 91 golnya dalam satu musim harus memupuskan mimpinya lagi. Iniesta berada di bawah Cristiano Ronaldo yang juga tampil tokcer di level klub pada saat itu.
ADVERTISEMENT

5. Robert Lewandowski (Runner Up Ballon d'Or 2021)

Robert Lewandowski dengan trofi striker terbaik saat malam penghargaan Ballon d'Or di Theater du Chatelet, Paris, Prancis. Foto: Benoit Tessier/REUTERS
Akhir-akhir ini, Robert Lewandowski berhasil mendapat banyak simpati dari publik sepak bola sebab kegagalannya dalam meraih 'Bola Emas' 2021. Sejak tahun lalu, pria Polandia itu memang digadang-gadang akan mengangkat Ballon d'Or untuk pertama kali.
Bukannya tanpa alasan, penampilan menterengnya bersama Bayern Muenchen sudah tidak bisa diragukan. Yang paling membanggakan, Lewandowski sukses melampaui rekor Gerd Muller sebagai pencetak gol terbanyak di Bundesliga dalam satu musim.
Dengan begitu, sebenarnya Lewandowski sudah berada di atas angin untuk mendapatkan trofi Ballon d'Or 2020. Namun, impian tersebut harus dikubur dalam-dalam sebab gelaran pemain terbaik itu tiba-tiba ditiadakan karena Covid-19.
Pada Ballon d'Or musim ini, juru gedor Die Bavarian itu harus gigit jari sekali lagi sebab dikalahkan oleh Lionel Messi. Berangkat dari hal tersebut, dunia maya pun langsung heboh dan menganggap bahwa Lewandowski telah 'dirampok'.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari statistik, rasio gol Lewandowski jauh lebih baik daripada Lionel Messi. Namun, La Pulga berhasil menambal kekurangannya itu dengan trofi Copa America 2021 yang barus saja ditorehkannya bersama Timnas Argentina.
Meskipun gagal meraih trofi bergengsi itu, Lewandowski tetap didapuk sebagai striker terbaik 2021 di gelaran yang sama.
Penulis: Hamas Nurhan R T