Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Tidak ada Timnas Israel di turnamen sepak bola Asia. Tim yang identik dengan warna biru dan putih itu nyatanya mengikuti turnamen-turnamen di Eropa.
ADVERTISEMENT
Kenapa begitu? Padahal, secara geografi, Israel berada di Timur Tengah dan negara-negara Arab bermain di kancah sepak bola Asia.
Sebabnya adalah Timnas Israel mendapat penolakan dari negara-negara Asia, terutama negara dengan mayoritas penduduk muslim. Ini ada kaitannya dengan perlakukan mereka terhadap bangsa Palestina.
Pada stori ini, kumparan menjabarkan sejumlah fakta terkait Timnas Israel yang dimusuhi oleh negara-negara muslim Asia. Berikut ini, silakan disimak.
1) Timnas Israel sempat bergabung dengan AFC
Federasi sepak bola Israel sempat tergabung di bawah naungan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada 1954. Akan tetapi, kehadiran mereka ditolak oleh sejumlah negara.
Rata-rata, negara-negara berpenduduk mayoritas muslimlah yang menolak Israel. Indonesia termasuk di dalamnya. Kompak.
2) Penolakan tanding massal
Bentuk permusuhan yang ditunjukkan negara-negara mayoritas muslim Asia adalah menolak bertanding dengan Israel. Penolakan bertanding dengan Timnas Israel berlanjut hingga Kualifikasi Piala Dunia 1958.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, karena negara-negara Asia menolak bertanding, Israel bisa langsung ke putaran final Piala Dunia secara cuma-cuma. Akhirnya, siasat dari FIFA adalah membuat semacam babak play-off khusus Israel vs Wales. Hasilnya, Wales memenangi dua laga atas Israel.
3) Juara Piala Asia yang hampa
Israel ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia 1964. Mereka keluar sebagai juara. Akan tetapi, itu pun terbantu oleh mundurnya 11 dari total 16 peserta.
Singkat cerita, Israel melanjutkan kiprah di Piala Asia 1964 dalam format grup dengan hanya melawan 3 negara. Mereka sukses mengalahkan semua lawannya; Hong Kong, Korea Utara, dan India.
4) Diusir dari AFC, pindah ke Eropa
Usai mengalami berbagai penolakan dari negara-negara muslim Asia, Israel akhirnya resmi diusir dari anggota AFC pada 1974. Setelahnya, Israel mengikuti Kualifikasi Piala Dunia zona Eropa 1982.
ADVERTISEMENT
Begitulah awal dari 'kemesraan' Israel dengan UEFA. Itu berlanjut dengan klub-klub Israel menjadi bagian dari tatanan sepak bola Eropa sejak 1991. Hingga akhirnya, Federasi Sepak Bola Israel diterima dan diakui sepenuhnya oleh UEFA pada 1994.
5) Informasi dasar tentang Timnas Israel
Timnas Israel memiliki julukan 'The Blue and Whites' dan 'The Chosen Team'. Federasi sepak bola mereka bernama IFA.
Timnas Israel memiliki setidaknya empat opsi kandang untuk menggelar laga-laga internasional: Teddy Stadium (Yerusalem), Sammy Ofer Stadium (Haifa), Bloomfield Stadium (Tel Aviv), Turner Stadium (Be'er Sheva).
Pemegang caps terbanyak adalah Yossi Benayoun (101 laga). Top skor sepanjang masa mereka bernama Eran Zahavi (25 gol). Sebenarnya, ada pemain lain yang mencetak 32 gol, namanya Mordechai Spiegler, tetapi ada 8 gol yang dicetak di luar laga yang diakui FIFA.
ADVERTISEMENT
6) Punya pemain & kapten tim muslim
Dalam sejarah perjalanan mereka, Timnas Israel pernah diperkuat sejumlah pemain muslim. Banyak dari mereka yang keturunan Arab, seperti halnya Mu'nas Dabbur (Moanes Dabour), Marwan Kabha, Beram Kayal, Dia Saba, Taleb Tawatha, Mohammad Abu Fani, Loai Taha, dan lain-lain.
Bahkan, Timnas Israel pernah dan masih dikapteni seorang muslim. Namanya Bibras Natkho.
****