Ada Ancaman Pemecatan jika Shin Tae-yong Tak Kembali ke Indonesia Pekan Depan

19 Juni 2020 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Foto: Ferry Adi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Foto: Ferry Adi/kumparan
ADVERTISEMENT
Nasib Shin Tae-yong di ujung tanduk. Kehadiran Satuan Tugas (Satgas) Timnas mulai mengganggu kenyamanannya.
ADVERTISEMENT
Baru sehari terbentuk, Satgas Timnas mengirim ultimatum kepada manajer pelatih asal Korea Selatan itu pada Jumat (19/6/2020).
Sumber masalahnya terletak kepada keinginan Shin membawa Timnas U-19 pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Korea Selatan dan pernyataannya membuka cela PSSI.
“Wajar atau tidak pelatih menolak datang ke sini (Indonesia) gara-gara COVID-19? Dia mencari alasan. Dia memaksa kami untuk berlatih di Korea Selatan. Kalau kami bilang kondisi tidak mungkin, kami juga tidak menyuruh dia datang," papar Syarif Bastaman, Kepala Satgas Timnas.
“Ini kondisinya sudah memungkinkan, kok. Waktunya (persiapan) sudah tidak banyak. September dan Oktober ada turnamen Piala Asia U-16 dan U-19. Belum lagi Timnas Indonesia (di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Oktober-November). Masak mereka latihan tanpa pelatihnya,” lanjut Bastaman.
ADVERTISEMENT
Syarif lebih lanjut menegaskan Shin seharusnya bertindak secara profesional saja. Tidak perlu menebar intrik. Satgas Timnas menginginkan nakhoda 51 tahun tersebut memenuhi kewajiban sesuai kontrak.
PSSI bentuk Satuan Tugas Timnas yang dipimpin Syarif Bastaman. Foto: Ferry Tri Adi/kumparan
“Sikap saya soal wawancara Shin di media Korea Selatan? Marah. Saya tidak suka. Dia malah mencari simpati publik. Dia politisi atau pelatih? Kok, malah bermain politik seolah-olah dizalimi. Penuhi saja kontrak, kewajibannya jelas," jelas Syarif.
“Dia harus hadir sesuai janji. Lalu, sekarang minta melatih dengan syarat. Memangnya tidak menghitung biaya membawa pemain ke Korea Selatan? Lihat saja di kontrak. PSSI punya key performance indicator (KPI). PSSI bayar gaji, akomodasi, dan transportasi.”
Nah, Shin harus memberikan kemampuan terbaik menjadi manajer pelatih segala level Timnas. Wajib juga melaporkan semua kegiatan dan mendengar arahan PSSI. Kami tak mau membeli kucing dalam karung,” kata Syarif, Jumat (19/6/2020).
ADVERTISEMENT
Shin Tae-yong. Foto: AFP/ Jung Yeon-je
Federasi menyebut bakal memecat Shin andai dia tak datang ke Indonesia dengan alasan tak memenuhi kontrak. Tenggat waktunya pun sudah ditentukan. Pekan depan Shin mesti sudah tiba di Indonesia.
“Saya tidak peduli siapa namanya, mau (Diego) Maradona, (Jose) Mourinho, (Arsene) Wenger, Alex Ferguson semua sama. Memenuhi kewajiban atau tidak? PSSI sudah keluar uang. Yang menilai baik atau tidak itu PSSI.”
“Kalau dia tidak datang, mungkin 'kan dipecat karena tak memenuhi kewajiban. Dia baru memimpin TC sekali di Thailand, makan gaji buta, dong. Ada (perjanjian) tiga bulan mangkir (dipecat). Tak peduli sejago apa pun dia. Minggu lalu dia setuju datang. Eh, sekarang dia malah berkoar-koar di media,” ujar Syarif.
ADVERTISEMENT
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!