Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Akankah Marco Silva Bertahan Lama di Everton?
1 Juni 2018 17:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di pengujung Mei 2018, Everton sudah mengumumkan nama manajer baru untuk musim 2018/2019 mendatang. Dia adalah Marco Silva, nama yang sudah Everton incar sejak November 2017 silam, saat sang juru taktik masih menangani Watford.
Baik itu Silva maupun Everton sama-sama mengungkapkan kebahagiaannya bisa saling bekerja sama. Silva menyebut bahwa selain ingin membangun koneksi antara tim dengan suporter, ada motivasi lain yang mendasari dirinya mengambil pekerjaan ini.
"Everton adalah klub yang sangat ambisius. Ini cocok dengan saya. Sekarang, kami harus segera berbenah. Perubahan ke arah yang lebih baik harus segera dilakukan. Pendekatan yang baru harus ditempuh dengan tidak menghilangkan sisi historis klub serta ambisi dari klub," ujar Silva seperti dilansir dari BBC.
ADVERTISEMENT
Diwakili Farhad Moshiri, Chairman Everton, manajemen mengungkapkan kegembiraan mereka bisa merekrut Silva. Selain karena kemampuannya dalam menciptakan sebuah sistem permainan sepak bola yang menghibur dan bermutu, ada hal lain yang bikin Moshiri tertarik merekrut manajer asal Portugal ini.
"Antusiasme yang dia miliki menyegarkan kami, begitu juga ambisi, dan nilai-nilai yang dia percaya dan dia pegang. Saya harap, ambisi, antusiasme, dan nilai-nilai ini bisa menjangkau semua Evertonian (pendukung Everton) yang selalu mendukung kami," ungkap Moshiri.
Bisa dibilang, perekrutan Silva ke Everton ini seperti sebuah cinta yang bersambut. Manajemen Everton sudah mengincar Silva sejak November 2017, bahkan sampai membuat Watford mencak-mencak, dan Silva juga butuh sebuah tempat baru yang lebih besar untuk menampung bakatnya sebagai manajer.
ADVERTISEMENT
Namun, Everton juga mesti waspada. Melihat rekam jejak Silva sebagai manajer, dia adalah sosok yang tidak lama menangani sebuah klub. Dia bukanlah sosok David Moyes yang mampu bertahan sampai satu dekade lebih di Everton. Selama menjadi manajer, tercatat Silva hanya bertahan lama di Estoril (tiga musim). Selebihnya, dia tak pernah bertahan lebih dari satu musim.
Di Sporting CP, Olympiakos, Hull City, dan Watford, Silva hanya bertahan selama setengah sampai satu musim. Kebanyakan, keluarnya Silva ini karena adanya ketidakpuasan dirinya atas hal-hal yang terjadi di dalam klub, termasuk soal kebijakan transfer. Peristiwa di Watford dapat menjadi contoh.
Dilansir The Guardian, ada momen ketika di awal musim 2017/2018, Silva menyebut bahwa dia siap untuk menjadi bagian dari proyek masa depan Watford. Namun, masuk pertengahan musim, berbagai ketidakpuasan menghampiri dirinya, ditambah dengan hadirnya penawaran Everton. Inilah yang membuat Silva akhirnya memilih hengkang di akhir musim.
ADVERTISEMENT
Maka itu, Everton harus memenuhi keinginan dan permintaan Silva kalau ingin sang juru taktik bertahan lama. Jika tidak, siap-siap saja menyaksikan Silva pergi di akhir musim atau bahkan pertengahan musim nanti, seperti yang tergambar di kutipan dari tulisan The Guardian di bawah ini soal loyalitas Silva.
"Dengan kekuatan skuat yang lebih baik, uang yang lebih besar, aktivitas di bursa transfer yang lebih hidup, disertai komitmen yang nyata, Everton bisa berharap mendapatkan hasil baik bersama Silva. Namun, apa yang akan terjadi nanti, biarkan semua orang yang menilainya."