Aksi Mulia Sadio Mane yang Membuatnya Layak Sabet Socrates Award

Mantan pemain Socrates Rai memberikan Penghargaan Socrates kepada Pemain Bayern Muenchen Sadio Mane saat Ballon d'Or 2022 di Teater Chatelet, Paris, Prancis Senin (17/10/2022). Foto: Benoit Tessier/Reuters

Sadio Mane menjadi salah satu sosok yang mencuri perhatian dalam seremoni Ballon d'Or 2022 di Theatre du Chatelet, Paris, Prancis, pada Selasa (18/10) dini hari WIB. Sebab, pemain Bayern Muenchen itu menyabet trofi Socrates Award.

Socrates Award adalah penghargaan baru yang diambil dari nama eks pesepak bola Brasil bernama Sócrates Brasileiro Sampaio de Souza Vieira de Oliveira. Ini adalah penghargaan untuk pesepak bola yang aktif bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Lantas, aksi mulia apa yang membuat Mane layak menerima Socrates Award?

Media Prancis, GFFN, menyinggung soal Mane yang membangun rumah sakit dan sekolah di Bambali, Senegal, tanah kelahirannya. Dia juga telah membiayai pembangunan pom bensin dan kabel serat optik 4G dan memberi setiap keluarga di desanya €70 (sekitar Rp 1 juta) tunai sebulan.

Pemain Bayern Muenchen Sadio Mane memenangkan Penghargaan Socrates saat Ballon d'Or 2022 di Teater Chatelet, Paris, Prancis Senin (17/10/2022). Foto: Benoit Tessier/Reuters

"Saya sangat senang. Terkadang, saya bisa terlihat sedikit pemalu, tetapi saya senang melakukannya untuk membuat kehidupan orang-orang di kampung halaman menjadi lebih baik,” ucap Sadio Mane usai meraih trofi Socrates Award.

Sementara itu, Sadio Mane gagal meraih trofi Ballon d'Or 2022. Ia harus merelakannya jatuh pada Karim Benzema. Adapun ia menempati peringkat dua dalam hasil voting, lebih baik dari Kevin De Bruyne di urutan ketiga.

Pemain Bayern Muenchen Sadio Mane sebelum penghargaan Ballon d'Or 2022 di Teater Chatelet, Paris, Prancis Senin (17/10/2022). Foto: Benoit Tessier/Reuters

Sikap rendah hati yang dimiliki Mane sejatinya merupakan pengembangan dari prinsip hidupnya. Eks pemain Liverpool itu pernah bilang bahwa harta yang ditorehkannya saat ini sejatinya harus bermanfaat bagi dunia di sekitarnya.

"Mengapa saya menginginkan 10 Ferrari, 20 jam tangan berlian, atau dua pesawat? Apa yang akan dilakukan benda-benda ini bagi saya dan dunia?" ucap Mane kepada media Ghana, Nsemwoha, pada suatu waktu.

"Saya pernah merasa lapar dan bekerja di lapangan. Saya bertahan di waktu sulit, bermain sepak bola dengan tanpa alas kaki, tidak memiliki pendidikan oke, dan masih banyak lagi. Tetapi apa yang saya peroleh hari ini adalah karena sepak bola dan itu digunakan untuk membantu orang-orang," pungkasnya.