Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Alireza Faghani: Dari Liga 1 ke Piala Dunia 2018
18 Juni 2018 8:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB

ADVERTISEMENT
Pada pertengahan kompetisi Go-Jek Liga 1 musim lalu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator membuat keputusan mengejutkan. Pertandingan-pertandingan di kompetisi sepak bola terelite di Indonesia itu akan dipimpin oleh wasit dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
Banyaknya keluhan dari tim-tim peserta Liga 1 membuat LIB megambil keputusan untuk menggunakan wasit impor. Keputusan menggunakan wasit asing ini memang tak sejak dari awal kompetisi. Baru pada pekan ke-18 beberapa laga di Liga 1 menggunakan wasit asing.
PT LIB juga tak sembarangan menunjuk wasit yang memimpin di Liga 1. Sang pengadil lapangan kudu memiliki lisensi perwasitan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA). Maka dari itu, LIB memanggil wasit-wasit dari negara-negara seperti Australia, Kirgizstan, dan Iran.
Salah satu wasit yang dipercayai oleh PT LIB dalam memimpin Liga 1 adalah Alireza Faghani. Pengadil lapangan berusia 40 tahun ini memang sudah memiliki pengalaman dalam memimpin sebuah pertandingan. Wasit yang mendapatkan lisensi FIFA tahun 2008 ini sudah memimpin pertandingan-pertandingan penting.
ADVERTISEMENT
Semisal, final Piala Asia 2015 antara Australia menghadapi Korea Selatan. Lalu, juga memimpin pertandingan final Piala Dunia Antarklub 2015 antara Barcelona menghadapi River Plate.
Pengalaman yang sudah banyak itu tak membuat operator liga di Indonesia ragu. Alireza pun diberikan kesempatan untuk memimpin pertandingan Liga 1. Debut Alireza di Liga 1 adalah ketika dirinya memimpin pertandingan antara Persib Bandung menghadapi Bhayangkara FC. Wasit asal Iran itu mengeluarkan tiga kartu kuning di pertandingan pertamanya.
Setelahnya, Ali semakin banyak memimpin laga di Liga Indonesia. Total, ada enam pertandingan yang telah Alireza jalani sebagai wasit di Indonesia. Alireza juga sudah memberikan 14 kartu kuning dan satu kartu merah.
Satu kartu merah diberikan Alireza kepada gelandang Persib, Dedi Kusnandar. Saat itu Dedi dikeluarkan pada menit ke-80 dalam pertandingan Persib menghadapi Madura United.
ADVERTISEMENT

Terlepas dari kontroversi Alireza dalam memberikan kartu merah kepada Dedi, sebenarnya kepemimpinan Alireza sangat baik di Indonesia. Tak ada protes yang berlebihan dari para pemain selama pertandingan yang ia pimpin.
Kini, setelah tak lagi memimpin laga di Liga 1, Alireza mendapat pengalaman yang luar biasa. Wasit yang lahir pada 21 Maret itu memimpin laga Piala Dunia 2018. Pengalaman yang berharga memang, mengingat ini baru pertama kalinya Alireza memimpin pertandingan sekelas Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 2014 lalu, Alireza hanya diberikan tempat sebagai wasit keempat di pertandingan Brasil menghadapi Kroasia. Namun, nama Alireza kini menjadi pemimpin pertandingan akbar antara Jerman menghadapi Meksiko di Grup F Piala Dunia.
ADVERTISEMENT
Pada laga perdananya ini, Alireza tampil sangat baik. Total ada 25 pelanggaran dalam laga yang dipimpinnya Selain itu, Alireza mengeluarkan empat kartu kuning sepanjang pertandingan. Masing-masing dua untuk Jerman dan Meksiko.
Toni Kroos juga sempat melakukan protes kepada Alireza usai dirinya dianggap melakukan pelanggaran. Namun, Alireza tetap tegas dan tak terpengaruh dengan hal tersebut. Secara keseluruhan, kepemimpinannya pantas mendapatkan aplaus.