Andaikan Shin Tae-yong Tetap ke Jakarta, Adakah Jaminan Dia Tak Dipecat?

20 Juni 2020 17:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memantau latihan skuat asuhannya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (17/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memantau latihan skuat asuhannya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (17/2). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Shin Tae-yong terpojok. Ia mesti sudah ada di Indonesia maksimal pekan depan untuk menggelar pemusatan latihan nasional (pelatnas) Timnas Indonesia senior dan U-19.
ADVERTISEMENT
“Datang saja dulu, duduk, lalu sepakati program (pelatnas) seperti apa. Saya yang ditugaskan PSSI khusus mengelola Timnas. Dengan demikian, kami (Satgas Timnas) bermitra dengan tim kepelatihan. Mari duduk dan susun program, itu dulu,” ujar Syarif Bastaman, Ketua Satgas Timnas.
Kalau tidak, surat pemutusan hubungan kerja dari PSSI—melalui Satuan Tugas (Satgas) Timnas—akan tiba di meja kerjanya.
Tak sampai di situ. Satgas Timnas bahkan sudah menyiapkan pengganti Shin: deretan pelatih lokal.
“Kami pakai yang ada. Pelatnas harus jalan terus. Ada coach Indra Sjafri, Fakhri (Husaini), dan Bima Sakti. Kita harus tetap hidup tanpa Shin. Masa negara sebesar ini tergantung sama satu orang.” kata Syarif.
Masalahnya, apakah ada jaminan Shin tak terdepak setelah menuruti semua mau PSSI?
ADVERTISEMENT
Federasi telanjur menaruh kecewa. Bahkan, nada-nada sumbang buat manajer-pelatih asal Korea Selatan itu sudah muncul ke permukaan.
Saking ingin memojokkan Shin, PSSI menelan ludah sendiri. Kesepakatan awal antara federasi dan nakhoda 51 tahun tersebut mulai dipertanyakan.
“Menurut saya, pelatih itu punya kekhususan. Kontrak (Shin) menurut saya aneh. Satu orang pelatih membawahi semua level timnas. Bagaimana cara kerjanya? Makanya harus ada (pelatih kepala) per level,” ujar Syarif.
Perubahan ini baru terjadi sekarang. Tidak dinegosiasikan saat penjajakan dengan Shin dulu.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memberikan arahan saat sesi latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/2). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“Nanti kami bicarakan dan lihat (Indra Sjafri menggantikan Shin). Namun, dia Direktur Teknik. Kalau dia menjadi pelatih kepala, apa bisa merangkap atau tidak? Saya tidak tahu. Saya nyaman dengan coach Indra. Orangnya profesional dan pengetahuannya baik,” kata Syarif.
ADVERTISEMENT
Shin tersudut. Belakangan muncul konflik lain. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebut Shin berbohong. Ia tak suka dengan ucapan pria 51 tahun itu di media negara asalnya, Korea Selatan.
Kepada media lokal Korsel, Shin menyebut bahwa PSSI mengkhianati visi dan misi mereka sendiri. Shin menunjukkan rasa tak percaya diri memenuhi janjinya saat presentasi, termasuk menjamin Indonesia juara Piala AFF 2020.
“Kandidat lain, Luis Milla, saja tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola. Dia sebenarnya banyak alasan saja karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi. PSSI ingin Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” kata Indra.
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri saat ditemui di kawasan Hotel Sultan, Jumat (18/10/2019). Foto: Rafael Ryandika/kumparan
Well, terlepas dari kisruh, marilah menakar siapa yang pantas menggantikan Shin apabila dia nantinya benar-benar diberhentikan oleh PSSI.
ADVERTISEMENT
Ada Fakhri Husaini yang cocok menukangi Timnas U-19. Dia sudah kenal para pemain semenjak mengepalai Timnas U-16. Fakhri juga yang berjasa mengantar Garuda Muda lolos ke putaran final Piala Asia U-19 2020. Dia layak mendapat kesempatan.
Sementara itu, Bima Sakti biarkan fokus bersama Timnas U-16. Kiprahnya sedang bagus.
Terakhir, untuk Timnas level senior, masih banyak pelatih lokal berkualitas yang sudah punya bekal pengalaman menangani Skuat Garuda. Rahmad Darmawan misalnya.
Kalau pelatih asing, ada nama Jacksen F. Tiago yang sudah lama mengenal sepak bola Indonesia. Jacksen juga pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia 2014.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT