Andhika Handball di Laga Bali United vs Persija, Kok Tak Penalti? Ini Aturannya

23 Juli 2022 21:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jaimerson (kiri) berduel dengan Andhika Wijaya dalam laga Liga 1 2021/22. Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Jaimerson (kiri) berduel dengan Andhika Wijaya dalam laga Liga 1 2021/22. Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Bali United melawan Persija pada pekan perdana Liga 1 2022/23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Sabtu (23/7). Ada kontroversi handball yang melibatkan pemain tuan rumah, I Made Andhika Wijaya.
ADVERTISEMENT
Kontroversi itu terjadi di menit 20. Salah seorang pemain 'Macan Kemayoran' melepas umpan silang lambung di kotak penalti, bola kena tangan Andhika Wijaya. Namun, wasit tidak menunjuk titik putih.
Para pemain Persija memprotes, pemain Bali United juga tersulut emosi. Wasit Fariq Hitaba tetap pada keputusannya.
Lantas sebenarnya, apakah handball itu semestinya pelanggaran atau bukan?
Perkara handball dalam sepak bola diatur dalam Pasal 12 Laws of the Game yang dirilis IFAB. Untuk keperluan penentuan pelanggaran handball, itu adalah batas atas lengan sejajar dengan bagian bawah ketiak.
Bagian lengan yang dianggap handball. Foto: Dok. IFAB
Tidak setiap sentuhan tangan/lengan pemain dengan bola merupakan pelanggaran. Handball dianggap pelanggaran jika seorang pemain:
Handball berdasarkan Laws of the Game IFAB 2022/23. Foto: IFAB
Sebenarnya, jika mencermati insiden yang terjadi, Andhika mengangkat tangan kanannya saat pandangannya melihat pemain Persija melepas umpan. Ia bisa dianggap telah membuat tubuhnya lebih besar untuk menghalangi aliran bola. Jadi, berdasarkan hal di atas, semestinya wasit menunjuk titik putih.
ADVERTISEMENT