Antara Mencuri Taksi dan Stresnya Pemain West Brom

20 Februari 2018 0:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kesedihan pemain West Brom (Foto: Darren Staples / Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kesedihan pemain West Brom (Foto: Darren Staples / Reuters)
ADVERTISEMENT
Kadang stres dapat membikin orang melakukan hal di luar nalar. Pikiran yang kacau, serta batin yang kalut membuat sesuatu yang tidak diinginkan kerap terjadi. Tapi, apa yang dilakukan oleh para pemain West Bromwich Albion ini adalah sesuatu yang tidak patut ditiru.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (15/2/2018) malam di Barcelona, empat pemain West Brom diringkus oleh polisi karena kedapatan mencuri taksi. Ketika itu, West Brom sedang menjalani pemusatan latihan di wilayah Barcelona sebagai salah satu upaya peningkatan performa mereka yang cukup anjlok pada ajang Premier League musim 2017/18 ini.
Sekadar informasi, West Brom saat ini bertengger di posisi paling buncit klasemen sementara Premier League musim 2017/18 dengan torehan 20 poin, hasil dari tiga kali kemenangan, 11 kali imbang, dan 13 kali kekalahan. Kemenangan terakhir di ajang Premier League mereka torehkan pada 13 Januari 2018 silam atas Brighton and Hove Albion dengan skor 2-0.
Namun, alih-alih menghasilkan sebuah masukan berupa peningkatan performa, West Brom justru terlibat masalah. Dilansir Daily Mirror, empat pemain mereka: Jonny Evans, Gareth Barry, Jake Livermore, dan Boaz Myhill kedapatan mencuri taksi di wilayah Barcelona pada Kamis (15/2) malam waktu setempat. Tidak mencuri juga, karena meminjam istilah di Daily Mirror, disebutkan bahwa keempatnya "meminjam" taksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Merujuk keterangan dari Mossos d'Esquadra--pihak kepolisian Catalunya--, kronologisnya seperti ini: pada Kamis (15/2) malam, keempat pemain tersebut ingin jalan-jalan di sekitar Barcelona. Sadar bahwa hampir semua tempat keramaian sudah tutup, mereka memutuskan menyewa taksi untuk menuju restoran McDonald terdekat. Singkat cerita, mereka ingin makan.
Sesampainya di McDonald, mereka menyuruh sang supir untuk membelikan mereka makanan. Tapi ketika sang supir masuk ke dalam restoran, mereka langsung membawa mobil taksi tersebut kembali ke hotel. Sang supir mereka tinggalkan di restoran McDonald.
Sadar bahwa taksinya dicuri, si supir langsung menelepon pihak kepolisian. Tak berapa lama, hotel tempat para pemain West Brom langsung didatangi polisi. Keempat pemain tersebut dibawa ke kantor kepolisian Catalunya, dan sang supir berhasil mendapatkan taksinya kembali.
ADVERTISEMENT
Jika melihat kronologisnya, memang keempat pemain ini seolah "meminjam" taksi tersebut untuk kembali ke hotel, karena pada akhirnya sang supir kembali mendapatkan taksinya tersebut. Namun, tindakan dari Evans, Barry, Myhill, dan Livermore ini tak dapat dibenarkan.
Meski pihak kepolisian mengatakan bahwa keempatnya tidak memiliki niatan untuk mencuri taksi tersebut, juga mereka sudah dilepaskan setelah dibawa ke kantor polisi, semua tergantung pengadilan Catalunya apakah keempatnya mendapatkan hukuman atau tidak. Jika memang mendapatkan hukuman, maka keempatnya diwajibkan melakukan pekerjaan sosial di Barcelona selama 90 hari.
Menyadari aksinya yang salah, keempatnya langsung mengeluarkan permohonan maaf kepada manajer, pihak klub, rekan satu tim, dan para suporter atas kejadian memalukan ini. Mereka juga siap bekerja sama dengan pihak klub untuk menyelesaikan masalah ini.
ADVERTISEMENT
"Pada kesempatan ini, kami minta maaf kepada manajer, pihak klub, dan tentu saja kepada para suporter atas tindakan kami yang menimbulkan efek negatif terhadap klub. Kami mengaku bahwa kami terlibat dalam kejadian tersebut ("meminjam" taksi) ketika West Brom melakukan pemusatan latihan di Spanyol beberapa waktu lalu," ujar keempatnya dalam permohonan maaf yang mereka sampaikan bersama.
"Kami mengakui kesalahan kami. Kami melanggar jam malam dan hal ini merusak standar profesionalisme kami selaku pemain West Bromwich Albion. Pihak klub sudah melakukan penyelidikan, dan kami akan bekerja sama dengan pihak klub untuk menyelesaikan ini," tambahnya.
Manajer West Brom, Alan Pardew, mengungkapkan kekecewaannya atas peristiwa yang terjadi ini. Fokus perbaikan yang harusnya menjadi semangat para pemain The Baggies di sisa musim 2017/18 justru ternoda oleh tindakan-tindakan yang sebenarnya tidak perlu.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang melakukan penyelidikan soal ini, dan kami ingin mendapatkan kebenaran, meski ini tidak kami inginkan. Mereka melanggar jam malam, dan itu adalah hal yang tidak dapat diterima. Saya kecewa, karena ada aturan yang mereka langgar," ujar Pardew.
Timbunan masalah yang berat, yang semakin mempersulit langkah West Brom untuk keluar dari jerat degradasi. Dengan adanya kejadian ini, apakah memang para pemain West Brom sudah stres untuk tetap bertahan di Premier League musim depan?