Arema FC Terancam Dilarang Jadi Tuan Rumah di Sisa Musim Usai Rusuh Suporter

2 Oktober 2022 1:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oknum suporter Arema FC memasuki lapangan usai tim kesayangannya mengalahkan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10) Dalam pertandingan tersebut Arema FC mengalahkan Persebaya dengan skor akhir 1-0.  Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
zoom-in-whitePerbesar
Oknum suporter Arema FC memasuki lapangan usai tim kesayangannya mengalahkan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10) Dalam pertandingan tersebut Arema FC mengalahkan Persebaya dengan skor akhir 1-0. Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arema FC terancam sanksi berat dari PSSI. Hal tersebut tak lepas dari kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai 'Singo Edan' kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/23, Sabtu (1/10).
ADVERTISEMENT
Aremania menyerbu ke lapangan dan melakukan penyerangan serta pengerusakan. Insiden terjadi usai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga.
Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing, menyesalkan insiden tersebut. Ia mengungkapkan Arema bisa terkena sanksi berat, yakni tak menjadi tan rumah di sisa musim Liga 1 2022/23.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, dalam jumpa pers di Kantos PSSI, Jakarta, Kamis (18/11) Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
‘’Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini," tutur Erwin dikutip dari laman resmi PSSI, Minggu (2/10) dini hari WIB.
"Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ sambungnya.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, mengaku pihaknya tengah mengumpulkan laporan. Jumlah korban jiwa yang berjatuhan juga belum diketahui secara pasti.
ADVERTISEMENT
‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian," ungkap Yunus.
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi. Foto: PSSI
"Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ tambahnya.
Lebih lanjut, PSSI akan mengirim tim investigasi untuk melakukan penyelidikan ke Malang. Ditegaskan juga bahwa sanksi berat menunggu Arema apabila bukti-bukti kuat
"PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ imbuh Yunus.