Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Arsenal Keok, Thomas Partey Jadi Pecundang 2 Benua dalam 2 Hari
21 Januari 2022 5:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Partey baru saja mengalami musim yang buruk bersama Timnas Ghana di Piala Afrika. Pada Rabu (19/1) dini hari WIB, The Black Stars yang diperkuatnya kalah 2-3 dari Comoros dan itu berarti mereka tersingkir.
Meski begitu, permainan Partey di Piala Afrika 2021 tak jelek-jelek amat secara keseluruhan. Gelandang 28 tahun itu tercatat mampu membuat 2 assist, tetapi tetap saja itu tak berarti banyak karena Timnas Ghana tersingkir.
Lantas, dua hari berselang, Partey harus kembali beraksi di Eropa dan masuk dalam daftar skuad Arsenal yang menghadapi Liverpool di Piala Liga Inggris pada Jumat (21/1) dini hari WIB. Ia tak main dari awal, baru masuk pada menit 74 untuk menggantikan Emile Smith Rowe.
ADVERTISEMENT
Nahas, Thomas Partey kembali merasakan kekalahan. Dwigol Diogo Jota mengantar Liverpool ke final Piala Liga Inggris , sedangkan Arsenal gigit jari.
Lebih buruk buat Partey, ia diganjar kartu merah dalam laga tersebut. Menariknya, eks gelandang Atletico Madrid itu cuma membuat dua pelanggaran sepanjang ada di lapangan.
Ya, itu adalah dua pelanggaran keras yang berujung kartu kuning. Partey pertama melakukannya pada menit 87, lalu disusul pada menit 90.
Jadilah, Arsenal mengakhiri laga ini hanya dengan ber-10 pemain di lapangan. Sementara itu, Partey merasakan dirinya membela dua tim berbeda yang tersingkir di dua turnamen berbeda hanya dalam tempo dua hari.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.