Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Setiap musim memiliki aralnya masing-masing bagi setiap pemain. Tak terkecuali musim 2018/19 bagi bek AC Milan , Mattia Caldara.
ADVERTISEMENT
Bek berusia 24 tahun ini cuma bermain sebanyak dua kali buat Milan di seluruh kompetisi resmi musim ini. Pertama, melawan F91 Dudelange di Liga Europa pada 20 September 2018. Kedua, saat Rossoneri bertanding melawan Lazio di semifinal Coppa Italia pada 24 April 2019.
Cedera berupa achilles tendon rupture (pecah tendon achilles) adalah persoalan di balik absen panjang Caldara. Kabar baiknya, perlahan, tapi pasti, proses pemulihan itu menunjukkan hasil menggembirakan. Buktinya, ya, duel melawan Lazio tadi. Waktu bermainnya pun cukup panjang, 65 menit.
Komitmen Milan untuk tetap memberikan tempat kepadanya meski absen lama membuat Caldara merasa berutang budi. Kini, Milan sedang berupaya untuk--setidaknya--menutup Serie A 2018/19 di zona Liga Champions.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin membantu Milan masuk zona Liga Champions, terlebih setelah beberapa tahun kami tidak bermain di kompetisi ini. Kalau target itu terwujud, kami bisa mengubah cerita musim ini: dari musim yang dilupakan, menjadi musim yang diingat," jelas Caldara, dilansir Football Italia.
"Jika target itu terwujud, saya akan merasakan kelegaan yang luar biasa. Saya merasa saya berutang pada klub, suporter, dan pelatih. Selama cedera saya tidak dapat memberikan segala hal yang mereka harapkan dari saya," ucap Caldara.
Lolos ke Liga Champions bukan target tak masuk akal karena sekarang pun Milan memang ada di peringkat keempat dengan koleksi 56 poin. Namun, mewujudkan target itu juga tak semudah membalikkan telapak tangan.
ADVERTISEMENT
Atalanta yang mengekor di posisi kelima mengemas poin yang sama dengan Milan. Apalagi, dibandingkan dengan Milan , Atalanta memang jauh lebih stabil.
Secara mental, Atalanta lebih diuntungkan karena baru saja merengkuh tiket final Coppa Italia. Ini menjadi laga final pertama mereka sejak 1995/96.
"Kami percaya pada Liga Champions. Sekarang kami ada di posisi keempat dan memang benar laga-laga terakhir berakhir dengan mengecewakan. Sekarang, semuanya tergantung pada kami. Lolos atau tidak, itu tergantung pada upaya kami," ujar Caldara.
Berhitung mundur, Caldara datang ke Milan cukup berliku. Ia menjadi bagian dari saga pertukaran Gonzalo Higuain dan Leonardo Bonucci. Menyelisik kontrak, Caldara menjadi penggawa Milan hingga 30 Juni 2023.
Pengalaman Caldara memang belum mentereng. Namun, bukan berarti potensinya pantas diremehkan. Lahir dan besar bersama Atalanta membuat Caldara belum pernah sama sekali menjuarai gelar bergengsi.
ADVERTISEMENT
Perjalanannya di Atalanta pun cukup rumit. Ia sempat dipinjamkan ke Trapani dan Cesena di Serie B hingga akhirnya menembus tempat utama pada 2016/17.
Bergabung dengan Juventus pada 2017/18, Caldara justru kembali dipinjamkan ke Atalanta. Tapi, bersama Atalanta-lah cerlang Caldara makin terang.
Caldara boleh disebut sebagai amunisi muda yang mumpuni untuk lini pertahanan Milan. Pada 2017/18, rataan tekelnya mencapai angka 1,6 per laga.
Jumlah ini bahkan jauh lebih baik dibandingkan dengan bek sekelas Bonucci yang hanya menorehkan 0,9 tekel per pertandingan dalam musim yang sama. Kemampuan intersep Caldara lebih 'gila' lagi. Rata-rata 2,6 intersep per laga dicatatkannya sejak Serie A 2016/17.
Nah, segala catatan tadi hanya akan menjadi potensi belaka jika Caldara tak sanggup membuktikan kapabilitasnya bersama Milan. Laga pekan ke-34 bakal mempertemukan Milan dengan Torino. Kemenangan menjadi harga mati untuk mengunci target empat besar lagi. Terlebih, Serie A 2018/19 menyisakan lima laga lagi.
ADVERTISEMENT
***
Pertandingan pekan ke-34 Serie A 2018/19 antara Torino dan AC Milan akan digelar di Stadio Olimpico Grande Torino pada Senin (29/4/2019). Sepak mula akan berlangsung pada pukul 01:30 WIB.