Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Juventus berhasil memetik kemenangan meyakinkan 3-0 atas Bayer Leverkusen di Liga Champions, Rabu (2/10/2019) dini hari WIB, dan semua penyerang mereka mencetak gol pada laga itu. Namun, ada satu nama lain yang performanya tak kalah menterang: Juan Cuadrado .
ADVERTISEMENT
Dalam pertandingan tersebut Juventus sebenarnya lebih sering membiarkan Leverkusen asuhan Peter Bosz menguasai bola. Akan tetapi, Leverkusen sendiri tak pernah benar-benar mengancam gawang Wojciech Szczesny. Dari 9 upaya yang mereka lepaskan, tak satu pun mengarah ke bidang sasaran.
Di sisi lain Juventus menunjukkan efektivitas mereka. Dari 7 tembakan tepat sasaran, 3 di antaranya dikonversi menjadi gol, masing-masing oleh Gonzalo Higuain, Federico Bernardeschi, dan Cristiano Ronaldo. Tiga poin pun sukses mereka gamit.
Dalam pertandingan ini peran Cuadrado di sisi kanan pertahanan sama sekali tak bisa dikesampingkan. Pemain asal Kolombia ini begitu aktif dalam menyerang maupun bertahan. Tak heran jika WhoScored memberinya ponten 8, tertinggi ketiga di antara skuat Juventus yang turun berlaga.
ADVERTISEMENT
Cuadrado pertama kali dimainkan sebagai bek kanan pada era kepelatihan Massimiliano Allegri. Salah satunya ketika Juventus mengalahkan Internazionale pada akhir musim 2017/18. Namun, di situ Cuadrado masih terlihat begitu canggung dan jadi biang kerok bersarangnya satu gol ke gawang Juventus.
Oleh Maurizio Sarri, Cuadrado kembali dipercaya menjadi bek kanan dalam beberapa partai terakhir. Akan tetapi, Sarri melakukannya karena terpaksa lantaran dua bek kanan utama 'Si Nyonya Tua', Mattia De Sciglio dan Danilo Luiz, mengalami cedera.
kumparanBOLA sebelumnya pernah menuliskan bahwa Cuadrado tidak semestinya diberi kesempatan di Liga Champions. Ini ada sangkut pautnya dengan pencoretan Emre Can . Kami ketika itu berargumen bahwa Cuadrado punya kemampuan yang tanggung, baik sebagai winger maupun bek sayap.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, sudah dua kali dia membuktikan kami salah. Pertama, ketika mencetak gol ke gawang Atletico Madrid. Kedua, ya, tentu saja ketika bermain melawan Leverkusen. Di dua laga itu Cuadrado benar-benar tampil brilian.
Sebagai bek kanan, Cuadrado benar-benar sempurna. Dalam menyerang dia bagus, begitu pun dalam bertahan. Ini didukung dengan catatan statistik yang dihimpun oleh WhoScored.
Tiga dribel sukses--terbanyak bersama Higuain--berhasil dibukukan Cuadrado. Tentunya, sebagai bek kanan, kemampuan dribel sangat krusial untuk membantu serangan. Kemudian, dalam bertahan Cuadrado juga begitu mumpuni. Pria 31 tahun itu mampu mencatatkan 2 tekel sukses, 2 sapuan, dan 3 intersep.
Tak pelak, pujian pun datang dari Sarri untuk Cuadrado . Katanya, "Cuadrado mulai nyaman bermain sebagai bek kanan dan semua orang mendapat manfaat darinya. Dia mampu bertahan dan menyerang dengan tepat. Dia tak pernah membuat kami kehilangan keseimbangan."
ADVERTISEMENT
"Satu-satunya area di mana dia harus memperbaiki diri lagi adalah di situasi satu-lawan-satu karena dia sangat mudah terjatuh dan masih rentan terkena kartu akibat pelanggaran tak penting. Aku yakin, dengan bekerja bersama Andrea Barzagli, dia bisa terus berkembang," tambah Sarri.
Bicara soal Barzagli, Cuadrado sendiri mengakui impak bek legendaris Juventus itu dalam permainannya. Belum lama ini, Barzagli yang pensiun pada akhir musim lalu kembali ke Juventus sebagai bagian dari staf kepelatihan. Di masanya yang masih singkat itu, peran Barzagli sudah terasa.
"Aku mencoba mengubah mentalitasku dan terus menjaga konsentrasi karena aku tahu aku bisa bermain lebih baik lagi. Namun, Barzagli tak sedetik pun memberiku kesempatan bernapas. Dia terus-terusan meneriaki diriku," aku Cuadrado.
ADVERTISEMENT
Well, pada akhirnya Cuadrado mampu membuktikan diri kepada mereka yang meragukannya. Keserbabisaan dan kemauan belajarnya sangatlah membantu Juventus terutama di situasi sulit seperti sekarang.
Pekerjaan rumah terbesar Cuadrado kini adalah menjaga dirinya agar bebas dari cedera. Sebagai catatan, musim lalu dia absen di 23 laga karena cedera meniskus lutut. Jika itu sampai terjadi, bisa pecah kepala Sarri.