Berkat Mancini, Tugas Guardiola di Manchester City Jadi Lebih Mudah

4 Maret 2020 13:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Manchester City berselebrasi. Foto: REUTERS/Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Manchester City berselebrasi. Foto: REUTERS/Sergio Perez
ADVERTISEMENT
Perjalanan Manchester City menambah trofi bakal berlanjut pada Kamis (5/3/2020) dini hari WIB. Skuat berjuluk The Citizens ini bakal menghadapi Sheffield Wednesday dalam laga babak kelima Piala FA di Stadion Hillsborough.
ADVERTISEMENT
Sebelum pertandingan, Pep Guardiola bercerita soal kesuksesannya sebagai manajer City. Di eranya, Sergio Aguero cs. telah merasakan 8 titel dan salah satunya ialah Piala FA. Namun, Guardiola berkata bahwa kesukesan City ini tidak semata-mata karena kerja kerasnya.
"Kesuksesan tim ini tak dimulai dari saya, tetapi satu dekade lalu. Roberto Mancini datang melatih tim ini. Impaknya, mentalitas tim ini berubah," ucap Guardiola dilansir Manchester Evening News.
"Kali pertama itu selalu sulit. Mancini dan staf pelatih juga pemain berhasil menyudahi puasa gelar tim ini yang sudah berjalan 35 tahun. Kemudian, bersama Mancini pula tim ini berhasil meraih titel Premier League perdananya," imbuhnya.
Roberto Mancini membantu Manchester City menjuarai Piala FA pada 2010/11. Foto: ANDREW YATES / AFP
Mancini datang ke City pada 2009. Dua musim berselang, dia sudah bisa mempersembahkan Piala FA. Trofi itu membikin mentalitas jawara City kian matang. Mereka pun berhasil menggamit titel Premier League pada musim 2011/12.
ADVERTISEMENT
Tentu Guardiola ingin mempertahankan determinasi City meraih trofi. Musim ini sendiri, mereka sudah menjuarai Piala Liga dan masih ada dua titel lagi yang mungkin mereka menangi.
Namun, Guardiola enggan memandang trofi sebagai satu-satunya tolok ukur kesuksesannya sebagai manajer.
"Tentu trofi merupakan salah satu barometer kesuksesan sebagai manajer, tetapi bukan satu-satunya. Bagi saya, keberhasilan juga bisa diukur dari bagaimana tim merespons masa kelam atau kala tim ini kehilangan Vincent Kompany," papar Guardiola.
Pep Guardiola memberi instruksi pada Riyad Mahrez. Foto: Action Images via Reuters/Carl Recine
"Bahkan, saya merasa suatu tim masih bisa dibilang menjalani musim yang fantastis meski kalah di final. Ya, tentu selama mereka mengerahkan segala usaha. Namun, tentu, orang lain bisa punya pandangan yang berbeda," imbuh sosok dari Santpedor itu.