Betapa Pilunya saat Kompetisi Tak Kunjung Bergulir

31 Desember 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain timnas Indonesia Alberto Goncalves usai mencetak gol ke gawang Vanuatu dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain timnas Indonesia Alberto Goncalves usai mencetak gol ke gawang Vanuatu dalam pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelas tahun sudah saya menginjakkan kaki di Indonesia. Tentu, semua ini bisa terjadi karena passion dan niat saya kepada sepak bola.
Brasil memang tempat saya dilahirkan. Namun, sekarang saya sudah menjadi warga negara Indonesia. Semua berawal dari turunnya surat pengesahan untuk saya sebagai WNI pada Februari dua tahun lalu.
Saya memang sudah terlanjur cinta kepada Indonesia. Setengah hidup saya sudah berada di Tanah Air. Bahkan istri dan anak saya ada di Indonesia. Jadi, hati saya untuk Indonesia.
Saya memang masih punya keluarga di Brasil. Namun, saya membuat keluarga baru di Indonesia. Itu adalah hal-hal baik yang diberikan Indonesia kepada saya.
Ada perasaan balas budi yang cukup tinggi di diri ini. Oleh karena itu, saya ingin bantu negara ini semaksimal mungkin. Main untuk Timnas Indonesia menjadi ajang untuk saya membalas segala hal yang sudah diberikan oleh negara ini kepada saya.
Beto Goncalvez. Foto: Franky Emmanuel
Piala AFF, Asian Games serta Kualifikasi Piala Dunia sudah pernah saya ikuti bersama Timnas Indonesia. Meski, belum ada gelar apa-apa yang bisa saya berikan untuk negara ini.
ADVERTISEMENT
Sebelas tahun saya di Indonesia, tahun ini bisa dibilang jadi yang tersulit. Bagaimana tidak, olahraga dan kegiatan yang saya cintai tak bisa dijalankan.
Saya berharap bulan Februari atau maksimal Maret kompetisi sepak bola di Indonesia bisa mulai. Bukan saya saja, tapi memang banyak yang memang menunggu itu, ada pelatih, pemain, suporter, tukang-tukang yang berjualan di depan stadion juga, dan wasit.
Saya saja mungkin kalau tim di luar butuh saya akan saya ambil, karena saya butuh kerja. Ini yang kita suka, ini yang kita cinta, sepak bola. Satu tahun tidak ada sepak bola di Indonesia, pemain tidak mungkin bisa seperti ini. Kalau ada kesempatan pas untuk pergi keluar, saya akan pergi.
ADVERTISEMENT
Saya sempat pulang ke Brasil dan kembali ke sini bulan Oktober. Tiba-tiba kompetisi tidak jadi dilanjutkan, itu yang membuat frustrasi. Karena saya sudah ingin mulai, ingin main bola, ingin merasakan suasana stadion.
Alberto Goncalves alias Beto merayakan gol Timnas U-23 ke gawang Laos. Foto: Hery Sudewo/Inasgoc/Antara
Saya berharap kompetisi mulai Februari atau Maret. Tak mungkin negara bisa tanpa sepak bola. Sebab, ini merupakan olahraga nomor 1 di dunia. Anda bisa bayangkan kalau satu tahun lagi tidak ada sepak bola di sini. Ekonomi negara itu tergantung dari sepak bola.
Banyak pihak yang tergantung dari sepak bola. Orang jualan di depan stadion, wasit, pelatih, pemain, suporter juga pengin sepak bola. Mereka (suporter) mungkin kadang-kadang stres di rumah karena kerjaan, itu waktunya untuk mereka happy karena dukung timnya, pergi ke stadion bawa anak untuk nonton.
ADVERTISEMENT
---
Alberto 'Beto' Goncalves
Pesepak Bola Naturalisasi asal Brasil