Bima Sakti Masih Cari Pemain Diaspora: Butuh yang Siap di Turnamen Besar

Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, saat ditemui pada seleksi Timnas U-17 Indonesia di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Bima Sakti masih terus meramu tim yang akan dipakai di ajang Piala Dunia U-17. Pelatih berusia 46 tahun itu masih mencari pemain diaspora yang sudah siap tampil di ajang internasional untuk melengkapi skuad yang dinamakan Garuda United tersebut.

Dari 34 pemain U-17 yang dipakai di ajang International Youth Championship di Bali beberapa saat lalu, dirinya masih menemui beberapa catatan. Salah satunya terkait kekurangan-kekurangan yang menurutnya bisa ditutup oleh pemain keturunan.

"Kami sudah punya kerangka tim, kami cari lagi tambahan dari luar, saya pikir ada lah satu atau tiga pemain diaspora. Kami butuh pemain siap turnamen besar Piala Dunia U-17," katanya kepada wartawan, Jumat (11/8).

Pesepak bola Timnas U-17 mengikuti sesi latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Terbatasnya waktu dan persiapan membuat Bima Sakti menginginkan pemain yang sudah siap secara mental. Dia ingin memiliki pemain yang sudah matang.

"Dengan waktu tinggal tiga bulan lagi jadi butuh pemain benar-benar siap fisik, mental, skill, dan kualitas pemain. Banyak sebenarnya pemain bagus saat seleksi prospek bagus, tapi butuh waktu lama paling tidak mereka tahun depan baru siap," bebernya.

Lebih jauh, Bima Sakti mengungkap pemain yang paling dibutuhkan untuk melengkapi Timnas U-17 saat ini adalah pemain belakang. Khususnya yang berposisi sebagai bek kiri.

"Kami cari bek kidal sudah ada dua, siapa tahu di luar ada bagus lagi kami ambil, sesuai arahan Pak Ketum PSSI [Erick Thohir] ambil terbaik, pemain tidak ada titipan, kami lihat kualitas," ungkapnya.

Welber Halim Jardim. Foto: Instagram/@welber07official

Dan posisi tersebut, kata Bima Sakti, kemungkinan besar bisa diisi oleh pemain keturunan. Meski begitu, dia juga tidak menutup mata terhadap talenta lokal.

"Pemain diaspora punya kualitas. Kalau kualitas mereka di bawah lokal tidak diambil. Kualitas bagus dan punya kontribusi besar kita kasih kesempatan. Yang penting kami kasih kesempatan mereka. Itu hak mereka ada keturunan Indonesia," tandasnya.

Dalam waktu dekat, Timnas U-17 akan menggelar laga uji coba melawan Persis U-17 dan Korea Selatan U-17 sebelum berangkat TC ke Jerman.