Bisnis Pemain Liga 1: Dari Rumah Makan Padang hingga Jualan Emas dan Salad Buah

18 Juni 2020 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supriadi, pemain Persebaya, saat mengantarkan pesanan makanan. Foto: Dok. Media Persebaya
zoom-in-whitePerbesar
Supriadi, pemain Persebaya, saat mengantarkan pesanan makanan. Foto: Dok. Media Persebaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pemain Liga 1 banyak melakoni kegiatan baru di saat kompetisi mengalami penangguhan. Ada yang menghabiskan waktu bersama anak, memasak, beres-beres rumah, dan ada juga yang berbisnis.
ADVERTISEMENT
Menjalani bisnis memang jadi salah satu pilihan yang rasional bagi para pemain. Di tengah kelanjutan kompetisi yang belum menentu, plus pendapatan yang dikurangi akibat kebijakan dari PSSI, berbisnis dapat membuat kantong mereka terjaga.
Banyak ragam bisnis yang dilakoni para pemain. Ada yang membuka toko pemain, membuka restoran khas Timur Tengah, membuka Rumah Makan Padang, serta ada juga yang sampai berjualan emas dan pepaya.
Nah, berikut ini, kumparanBOLA akan menyajikan kepada kalian semua para pemain yang memilih untuk berbisnis di tengah jeda kompetisi. Silakan disimak.
Pemain Persebaya Moch Supriadi (kiri) berusaha melewati pemain Persija Rohit Chand (kanan) saat pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim

M. Supriadi (Persebaya) - Bisnis RM Padang

Selama jeda kompetisi yang berhias pandemi virus corona, M. Supriadi memiliki kegiatan baru. Ia ikut serta mengurusi usaha rumah makan masakan Padang bersama keluarganya.
ADVERTISEMENT
Rumah makan itu bernama Minang Sakato. Setiap hari, Supriadi mengantarkan beberapa pesanan ke rumah pelanggannya. Ia begitu cekatan dalam mengantarkan pesanan, sama seperti ketika ia dengan ciamik meliuk melewati bek lawan.
"Namanya Minang Sakato. Kenapa bisnis kuliner? Karena aku sendiri suka wisata kuliner, makan juga selalu dibutuhkan masyarakat meski ada naik-turunnya,” ujar Supriadi, dilansir situs resmi Persebaya.
"Saat mengirimkan pesanan, saya pakai masker dan membawa hand sanitizer,” tambahnya.

Alfonsius Kelvan (Eks Persela) - Bisnis Restoran Khas Timur Tengah

Alfonsius Kelvan mengambil keputusan yang berani baru-baru ini. Ia menyatakan mundur dari skuat Persela, di tengah situasi kompetisi Liga 1 yang masih abu-abu.
Ternyata, alasan di balik mundurnya Kelvan ini adalah karena ia ingin fokus mengurus restorannya. Restoran itu bernama Restoran Hj. Ati, terletak di Samarinda dan menyajikan makanan-makanan khas Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Usaha ini sudah Kelvan rintis sejak 2018. Biasanya, ketika Kelvan sibuk berjibaku di atas lapangan, sang istri yang turun tangan mengelola restoran.
Kini, Kelvan memutuskan untuk kembali mengelola restorannya. Penyebabnya, dalam beberapa waktu terakhir restorannya sedikit terbengkalai karena sang istri harus mengurus mertuanya yang sakit.

Miftahul Hamdi (Persiraja) - Bisnis Emas dan Salad Buah

Miftahul Hamdi menjalani dua bisnis sekaligus di kala jeda kompetisi ini. Pertama, ia berjualan emas. Kedua, ia juga turut berjualan salad buah.
Menyoal bisnis emas, itu merupakan bisnis orang tuanya. Di luar jam latihan individu yang Hamdi lakukan, ia kerap membantu orang tua berjualan emas, sembari belajar seluk beluk mengenai penjualan emas.
"Sekarang ayah butuh bantuan saya di toko. Sambil belajar juga jualan emas seperti apa," tutur Hamdi.
ADVERTISEMENT
Hamdi memang akrab dengan bisnis. Saat berseragam Bali United, ia sempat membuat merek kaus sendiri bernama HMD. Namun, sekarang, bisnis itu sedang berhenti.
Selain emas, Hamdi juga turut mengurus bisnis salad buah yang dikelola sang istri--Anastasia Malisa. Meski sekarang warung salad buahnya sedang tutup, pelanggan tetap bisa menikmati salad buah ini lewat jasa delivery.
Miftahul di sesi latihan Timnas Indonesia. Foto: Alan Kusuma/kumparan

Wahyu Subo Seto (Bhayangkara FC)- Bisnis Toko Pakaian

Jeda kompetisi jadi saat yang tepat bagi Wahyu Subo Seto, penggawa Bhayangkara FC, untuk membantu mengurusi bisnis sang istri. Nirma Arum Ningtyas, istri Wahyu, memiliki bisnis toko pakaian yang selama ini ia kelola.
Nah, berhubung kompetisi sedang ditangguhkan, Wahyu ikut serta mengurus bisnis tersebut. ia mengurus bisnis ini sembari menjalani program latihan individu di bawah arahan sang ayah, Yusuf Ekodono.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah kalau bisnis ada, punya istri saya. Dia buka toko baju dan semuanya dia yang mengurusnya,” ujar Wahyu, dilansir situs resmi Bhayangkara FC.
Pemain Bhayangkara FC, Wahyu Subo Seto. Foto: Dok. Media Bhayangkara FC

Irkham Zahrul Mila (PSS) - Bisnis Pepaya

Irkham Zahrul Mila memanfaatkan waktu jeda kompetisi dengan menekuni kegiatan baru. Saat ini, ia tengah fokus mengurus bisnis pepaya di kampung halamannya, Tegal.
Irkham memiliki lahan seluas 3.000 meter persegi yang ia sewa dari warga. Di lahan itu, Irkham menargetkan sudah bisa mendulang untung saat panen pepaya perdana pada November 2020 nanti.
Irkham betul-betul mempersiapkan bisnisnya ini dengan matang. Sejak awal 2020, ia sudah membuat rencana soal bisnisnya ini, dibantu oleh para pegawai yang mempersiapkan lahan dan memesan bibitnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pemasarannya sendiri, Irkham menyebut akan bekerja sama dengan para petani lokal. Nantinya, para petani di desanya akan menjual pepaya tersebut ke pasar. Ia juga belum terpikir untuk menjual pepayanya secara daring.

Hari Nur Yulianto (PSIS) - Bisnis Pakaian

Hari Nur Yulianto, penggawa PSIS Semarang, ingin belajar hal baru di tengah jeda kompetisi ini. Pilihannya jatuh pada berbisnis.
Hari mencoba untuk membuka bisnis pakaian secara daring. Berbagai jenis pakaian, seperti piyama dan daster, ia jual di akun Instagram bernama @hny_id. Pilihan untuk berbisnis ini jadi tantangan tersendiri bagi Hari.
"Ini untuk mengisi waktu luang karena Liga 1 berhenti dan PSIS tidak ada latihan, jadi saya mencoba belajar bisnis,” ujar Hari, dilansir situs resmi PSIS.
ADVERTISEMENT
Apa yang dilakukan Hari ini akhirnya diikuti juga oleh Alfreanda Dewangga dan Kartika Vedhayanto. Keduanya juga sama-sama menekuni bisnis pakaian yang dijual secara daring.

Reva Adi Utama (Barito Putera) - Bisnis Susu Kurma

Reva Adi Utama memanfaatkan jeda kompetisi untuk mengembangkan bisnisnya. Saat ini, Reva bersama sang istri sedang mengurus bisnis susu kurma. Merk dari susu kurma ini bernama Susu Kurma R.A.U.
Kenapa diberi nama R.A.U.? Rupanya, itu adalah singkatan dari nama Reva sendiri, yakni Reva Adi Utama. Sejauh ini, susu tersebut dipasarkan di Jakarta dan di kampung halaman Reva, Makassar.
Saya jualan kurma dan susu kurma. Alhamdulillah prospeknya sangat baik dan diterima di masyarakat. Saya senang karena menjual minuman dan buah kurma. Ini kan menyehatkan untuk tubuh," kata Reva, dilansir laman resmi Barito Putera.
ADVERTISEMENT
Reva pun berencana menjadikan bisnisnya ini sebagai bisnis jangka panjang, bahkan sampai ia pensiun dari dunia kulit bumdar nantinya. Ia memastikan bahwa bisnisnya ini tidak sekadar musiman.
***
Selain ketujuh pemain di atas, sebenarnya masih banyak penggawa Liga 1 yang memanfaatkan jeda kompetisi ini dengan berbisnis. Ada Oktafianus Fernando, penggawa Persebaya, yang membuka bisnis sambal.
Beberapa penggawa Persib juga sudah menekuni bisnis bahkan sebelum kompetisi ditangguhkan. Ada Kim Kurniawan yang membuka bisnis pangkas rambut dan pakaian, serta Dedi Kusnandar yang membuka bisnis laundry dan kuliner.
Pilihan untuk berbisnis ini memang layak dicoba oleh para pesepak bola, termasuk pemain Liga 1. Di tengah singkatnya karier seorang pesepak bola, hadirnya bisnis ini setidaknya menjadi jaminan bagi mereka di hari tua kelak.
ADVERTISEMENT
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.