Boaz Solossa soal Tragedi di Kanjuruhan: Setop Kritik & Saling Menyalahkan

4 Oktober 2022 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSS Sleman, Boaz Solossa, bobol gawang Persib dalam laga 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion si Jalak Harupat, pada Jumat (1/7). Foto: Ofisial PSS Sleman
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSS Sleman, Boaz Solossa, bobol gawang Persib dalam laga 8 besar Piala Presiden 2022 di Stadion si Jalak Harupat, pada Jumat (1/7). Foto: Ofisial PSS Sleman
ADVERTISEMENT
Boaz Solossa memberikan respons terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang pada Sabtu (1/10) lalu. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah unggahan di Instagram pribadinya.
ADVERTISEMENT
Boaz meminta berbagai pihak untuk menyetop kritik dan saling menyalahkan atas terjadinya peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Baginya, hal yang terpenting saat ini adalah memberikan doa untuk keluarga korban.
"Pekalah sejenak. Kemanusiaan di atas ego pribadi. Ini duka kita semua. Tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia," lanjut penyerang yang kini merumput bersama PSS Sleman.
Petugas medis memindahkan jenazah korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Foto: Antara Foto/R D Putra
Tragedi di Stadion Kanjuruhan terjadi pasca laga Arema FC kontra Persebaya yang berkesudahan 3-2 untuk ‘Bajul Ijo’. Mulanya, terdapat oknum suporter yang menyerbu lapangan. Lalu, pihak keamanan mencoba untuk menertibkan suporter yang memasuki lapangan dan salah satu caranya menggunakan gas air mata.
Nahas, penembakan gas air mata berujung kepanikan di tribune penonton. Akibatnya, banyak penonton yang sesak napas dan terinjak-injak. Korban pun berjatuhan, termasuk yang merenggut nyawa.
ADVERTISEMENT
"Untuk korban meninggal dunia tetap 125 orang, kami minta tolong untuk meluruskan. Sampai dengan siang ini sementara yang kami dapat dari tim DVI adalah 125 orang," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Polisi Dedi Prasetyo, di Polres Malang, Senin (3/10).
"Kemudian korban luka berat ada 21 orang. Kemudian korban luka ringan 304 orang. Sehingga jumlah korban ter-update adalah 450 orang," sambung Dedi.
Suasana kerusuhan dipertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. Foto: Putri/AFP
PSSI selaku induk sepak bola Indonesia telah meminta maaf atas tragedi di Stadion Kanjuruhan. Selain itu, PSSI juga telah menghentikan kompetisi Liga 1 2022/23 sampai waktu yang tidak ditentukan.
"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan hingga waktu yang tidak ditentukan. Selain itu tim Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi musim ini," ucap Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan, dikutip situs resmi PSSI.
ADVERTISEMENT
"PSSI menyampaikan duka yang mendalam terkait insiden ini. Kami juga meminta maaf kepada keluarga korban dan semua pihak. Tentu menjadi evaluasi PSSI agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Kami juga langsung membentuk tim investigasi untuk insiden ini. Tim sudah bekerja mulai hari ini," lanjutnya.