Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bradley Lowery, Sahabat Jermain Defoe Itu, Telah Tiada
7 Juli 2017 23:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari persepakbolaan Inggris. Bradley Lowery, seorang pendukung berat Sunderland yang baru berusia enam tahun, meninggal dunia setelah bergelut dengan neuroblastoma sejak berumur 18 bulan.
ADVERTISEMENT
Kabar ini sendiri diumumkan oleh keluarga Lowery lewat akun Facebook mereka. Unggahan tersebut berbunyi, "Bocah pemberani kami telah pergi bersama para malaikat hari ini, 07/07/2017, pada pukul 13:35, di pelukan ayah dan bunda, dikelilingi sanak saudara."
"Dia adalah pahlawan super kecil kami dan telah melawan dengan sekuat tenaga, tetapi dia dibutuhkan di tempat lain."
"Tidak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan betapa hancurnya hati kami. Terima kasih untuk semua dukungan kalian. Tidur nyenyak, anakku, dan terbanglah tinggi bersama malaikat-malaikat itu."
Perjuangan Bradley kecil melawan neuroblastoma sudah mencuri perhatian publik sepak bola Inggris sejak akhir tahun 2016 silam. Ketika itu, dia sudah dinobatkan menjadi maskot tim Sunderland.
Sebelum laga Sunderland melawan Chelsea yang dihelat pada 15 Desember 2016, Bradley yang didampingi oleh Diego Costa mencetak gol ke gawang Chelsea sebelum pertandingan dimulai. Gol itu, bersama gol tendangan kalajengking Henrikh Mkhitaryan, dinobatkan menjadi gol terbaik Premier League bulan Desember 2016.
ADVERTISEMENT
Setelah gol ke gawang Chelsea itu, dunia sepak bola terus mengalirkan dukungan moral kepada Bradley. Oleh Everton dan Tim Nasional (Timnas) Inggris, Bradley Lowery dijadikan maskot tim. Everton sendiri bahkan sempat mengumpulkan dana sebesar 200 ribu poundsterling untuk biaya pengobatan Bradley.
Akan tetapi, jika ada satu figur penting sepak bola yang kemudian menjadi lekat dengan nama Lowery, dia adalah Jermain Defoe. Mantan penyerang Sunderland yang musim depan bakal berkostum Bournemouth ini adalah pujaan Bradley kecil dan akhirnya, menjadi sahabat yang nyaris tak pernah meninggalkan sisi Bradley.
Pada 1 Juli 2017 silam, keluarga Bradley sempat mengunggah foto Defoe yang sedang mendekap erat putranya di dipan. Oleh Defoe, Bradley disebutnya sebagai cahaya terang yang menyinari musim terakhirnya di Sunderland.
ADVERTISEMENT
"Hubungan yang saya bangun bersama Bradley, apa yang kuberikan untuknya, dan apa yang dia berikan untukku, semuanya terasa sangat spesial," tutur Defoe kala itu seperti dilansir BBC.
Sebelumnya, dalam comeback Defoe ke timnas pada laga kontra Lithuania, Bradley jugalah sosok yang mendampingi sang penyerang veteran ketika berjalan ke lapangan.
Tak hanya sepak bola, nama Bradley Lowery pun sempat menggema di ajang berkuda. Pada gelaran Grand National di Aintree bulan April 2017 lalu, Bradley Lowery diberi nomor start kehormatan 41.
Penyakit langka yang diderita Bradley ini sebenarnya sudah sempat berhasil disembuhkan. Akan tetapi, pada Juli 2016, ia kembali datang dan kali ini, situasinya sudah benar-benar buruk. Meski telah mendapat bantuan sebesar 700 ribu poundsterling untuk berobat di New York, penyakit Bradley sudah tidak bisa disembuhkan.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Desember, keluarga Bradley diberi tahu oleh para dokter bahwa putranya itu hanya punya beberapa bulan lagi untuk hidup. Empat bulan kemudian, tulis BBC, pengobatan terakhir yang dijalani Bradley resmi dinyatakan gagal.
Setelah pada 28 Juni 2017 lalu pihak keluarga mengumumkan bahwa kondisi Bradley sudah sangat menurun, bocah yang selalu tampak tersenyum ini akhirnya mengembuskan napas terakhir hari ini.
Selamat jalan, Bradley Lowery. Terima kasih untuk semua senyum yang kau tebar tanpa kenal lelah. Sepak bola (baca: kami semua) berutang padamu.