Buffon: Juventus atau Tidak Sama Sekali

26 Januari 2018 23:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gianluigi Buffon, karang kokoh itu sendiri. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Gianluigi Buffon, karang kokoh itu sendiri. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usia tua bukan menjadi halangan untuk terus bermain. Namun, jika klub yang diinginkan tidak kunjung memberikan perpanjangan kontrak, maka sang pemain harus mulai bertanya mengenai masa depannya. Inilah yang terjadi pada Gianluigi Buffon.
ADVERTISEMENT
Buffon sudah bertambah usia sekarang. Angka usianya pun bukan terbilang lagi angka yang muda: 40 tahun. Dengan usia yang sudah semakin menua ini, sudah banyak beberapa hal yang mulai dipikirkan olehnya. Salah satunya adalah kesempatannya bermain di Tim Nasional, yang dia akhiri seiring dengan kegagalan Timnas Italia menjejak putaran final Piala Dunia 2018.
Namun ada satu hal yang masih ingin dia lakukan sebagai pesepak bola. Jika jiwa dan raganya masih kuat, Buffon masih ingin bermain untuk Juventus. Tidak hanya di musim 2017/18 ini, tapi juga musim-musim setelahnya. Sudah 17 tahun dia lalui bersama Bianconeri, dan dia ingin masa itu bertambah setidaknya beberapa tahun lagi.
Oleh karena itu, agar dapat meraih tujuannya ini, Buffon mengaku sudah berbicara dengan Presiden Juventus, Andrea Agnelli, menyoal masa depannya.
ADVERTISEMENT
"Saya akan segera bertemu dengan (Andrea) Agnelli dan kami akan membicarakan tentang hal tersebut (masa depan saya). Saya hanya ingin yang terbaik untuk tim, dan jika memang saya sudah tidak dibutuhkan Juventus, ya, mungkin memang sudah masanya," ujar Buffon kepada La Repubblica, dilansir Soccerway.
Dengan usianya yang sudah tidak muda, bahkan sudah masuk kategori tua untuk ukuran pesepak bola, Buffon sadar bahwa sudah banyak keterbatasan fisik yang melanda dirinya. Tapi di sisi lain, dia pun juga tidak mau membela klub selain Juventus. Maka, pilihan Buffon sekarang tinggal dua: Juventus atau tidak sama sekali.
Buffon dan ekspresi kecewanya. (Foto: Marco Bertorello/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Buffon dan ekspresi kecewanya. (Foto: Marco Bertorello/AFP)
"Tidak, saya tidak ingin menjadi beban bagi rekan setim saya kelak. Ketika kita mencapai usia tertentu, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Salah satunya adalah evaluasi diri, karena kadang saya takut menerima serangan atau kritikan dari orang lain," ungkap Buffon seperti dilansir Football Italia.
ADVERTISEMENT
"Pada akhirnya, saya memang tidak suka memaksa diri saya. Saya lebih senang menjadi sebuah fondasi, titik kekuatan bagi tim yang saya bela. Selama ini saya selalu menjadi seperti itu. Tapi jika memang saat berhenti sudah tiba, saya akan berhenti," pungkasnya.
Buffon memang bukan pemain yang sembarangan. Total 638 penampilan sudah dia catatkan bersama Juventus di semua kompetisi. Di Timnas Italia, dia juga sudah menorehkan 175 penampilan sejak memulai debut pada 1997 silam. Berbagai trofi prestisius macam Serie A dan Piala Dunia sudah pernah dia raih. Hanya satu trofi yang lewat di lemarinya, yaitu trofi Liga Champions.
Dengan segala sejarah dan juga catatan-catatan menterang yang mereka torehkan, jika kelak dia memutuskan pensiun dari dunia sepak bola, dia akan cukup dirindukan khalayak.
ADVERTISEMENT