Bursa Transfer yang Tak Berpihak pada Wilfried Zaha

9 Agustus 2019 2:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wilfried Zaha saat membela Pantai Gading. Foto: Reuters/Suhaib Salem
zoom-in-whitePerbesar
Wilfried Zaha saat membela Pantai Gading. Foto: Reuters/Suhaib Salem
ADVERTISEMENT
Ingar-bingar manuver Arsenal yang disusul Everton untuk mendapatkan Wilfried Zaha lindap. Di hari terakhir bursa transfer musim panas Liga Inggris 2019, Roy Hodgson mengonfirmasi bahwa anak didiknya itu tidak akan angkat kaki dari Crystal Palace.
ADVERTISEMENT
"Yep, ia tidak akan ke mana-mana musim ini. Kami gembira akan kepastian itu karena ia merupakan pemain penting bagi klub. Kami berharap ia kembali memberikan yang terbaik musim ini, persis seperti yang ia kerjakan dalam dua musim terakhir," jelas Hodgson, dilansir The Guardian.
Tawaran 40 juta poundsterling yang diajukan Arsenal bertepuk sebelah tangan. Begitu pula dengan proposal 60 juta poundsterling yang diberikan oleh Everton.
Manajer Crystal Palace, Roy Hodgson. Foto: Reuters/Andy Couldridge
Palace percaya bahwa Zaha layak dihargai sebesar 80 juta poundsterling. Penampilannya pada 2018/19 menjadi acuan. Pemain asal Pantai Gading ini merupakan topskorer sekaligus pencipta assist terbaik kedua di skuat Palace di Premier League musim lalu.
Belum lagi jika melihat kontrak Zaha yang baru akan berakhir pada 2022/23. Apalagi, Palace juga mesti menyetor 25% hasil penjualan Zaha kepada Manchester United. Ketentuan itu merupakan kesepakatan ketika Palace memboyong Zaha dari United pada 2015.
ADVERTISEMENT
Friksi karena kenyataan tidak sesuai dengan harapan sudah pasti muncul. Zaha adalah pihak yang selama ini ngotot untuk hengkang dari Palace.
Hodgson memang menegaskan bahwa ia tak punya masalah dengan Zaha. Namun, mantan pelatih Timnas Inggris itu tak menampik bahwa Zaha mengalami gesekan dengan para petinggi klub yang tak kunjung membiarkannya pergi.
"Hari ini ia tidak dalam kondisi terbaik. Jadi saya membiarkannya untuk pulang. Saya paham dengan situasinya. Sudah bukan rahasia lagi kalau dia ingin meninggalkan klub ini. Tapi, harapannya tidak terkabul," jelas Hodgson.
Wilfred Zaha jadi pahlawan Palace. Foto: Reuters/Tony O'Brien
Zaha adalah aset penting bagi Palace. Teknik individu menjadi amunisi terbaiknya sebagai pesepak bola. Mengutip catatan Whoscored, Zaha merupakan pemain dengan rataan dribel terbanyak kedua di Premier League 2018/19.
ADVERTISEMENT
Rataan dribel per laganya mencapai 3,4--hanya kalah dari Eden Hazard yang membukukan rataan 3,7 dribel per pertandingan. Torehan 10 gol dan lima assist-nya menegaskan bahwa Zaha tak cuma piawai sebagai kreator, tapi juga eksekutor.
"Ia pemain profesional dan memiliki komunikasi yang baik dengan kami. Kami menghormatinya dan saya percaya, ia juga menghormati kami. Jadi, kami harap ia bisa kembali di sesi latihan besok dalam kondisi prima seperti yang sudah-sudah. Kami juga sudah tidak sabar untuk bekerja dengannya lagi musim ini," ujar Hodgson.