Busby Babes: Hilang, tapi Tak Dilupakan

7 Februari 2017 12:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Nama Busby Babes diabadikan dalam bendera. (Foto: Christopher Furlong/Getty Images)
zoom-in-whitePerbesar
Nama Busby Babes diabadikan dalam bendera. (Foto: Christopher Furlong/Getty Images)
A broken plane
A broken dream
ADVERTISEMENT
A broken heart
A broken team
No word said
A silent vow
We loved you then
We loved you now
***
Pesawat nahas itu, British European Airways dengan nomor penerbangan 609, mencoba lepas landas untuk ketiga kalinya. Dua percobaan pertama mereka, untuk meninggalkan Bandara Muenchen-Riem, 6 Februari 1958, gagal.
Di dalam pesawat itu ada skuat Manchester United yang baru saja bertanding melawan Crvena Zvezda (Red Star Belgrade). Selain skuat United, ada juga awak media dan beberapa penumpang lainnya.
Cuaca waktu itu buruk. Bandara dipenuhi salju. Kapten James Thain, setelah dua kali gagal melakukan usaha untuk lepas landas, memutuskan untuk menunda penerbangan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada United punya acara penting: mereka sudah ditunggu pertandingan melawan Wolverhampton Wanderers. Mau tak mau, mereka harus tiba secepat mungkin di Inggris. Thain akhirnya mencoba untuk lepas landas lagi.
Pada percobaan ketiga itulah peristiwa nahas itu terjadi. Pesawat tergelincir keluar lintasan. Badannya terbelah, ringsek.
Takut pesawat akan meledak, Thain mulai mengevakuasi penumpang. Namun, beberapa di antaranya meninggal di tempat. Kiper United, Harry Gregg, selamat. Ia lalu kembali lagi ke reruntuhan pesawat untuk menyelamatkan beberapa rekannya.
Bobby Charlton selamat. Demikian juga dengan manajer United, Matt Busby. Namun, banyak pemain United —The Busby Babes yang legendaris itu— meninggal.
Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor, dan Billy Whelan menghembuskan nafas terakhir. Bersama mereka, delapan orang jurnalis dan tiga staf klub juga meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Jagoan The Busby Babes, Duncan Edwards, selamat dan sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, Edwards meninggal 15 hari kemudian.
Beberapa pemain United, selain Charlton dan Gregg, yang selamat adalah Johnny Berry, Jackie Blanchflower, Bill Foulkes, Kenny Morgans, Albert Scanlon, Dennis Viollet, dan Ray Wood. Namun, Berry dan Blanchflower tidak pernah bisa bermain lagi.
***
Tragedi Muenchen 1958 selamanya menjadi tragedi paling memilukan sepanjang sejarah “Setan Merah”. Di tribun selatan kandang mereka, Old Trafford, diabadikan monumen untuk mengenang mereka yang meninggal hari itu.
Tribun selatan itu kini dinamai “Sir Bobby Charlton Stand”. Charlton terus hidup untuk menyaksikan United bangkit dari keterpurukan. Sepuluh tahun setelah tragedi nahas itu, ia dan Busby —bersama George Best dan Foulkes— mengantarkan United menjuarai Piala Champions.
ADVERTISEMENT
Charlton berkarier di United hingga 1973 dan sempat mencatatkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak klub, sebelum akhirnya dilampaui oleh Wayne Rooney.
Kini, tiap tahunnya, pada 6 Februari, pendukung United berkumpul di bawah monumen di tribun Selatan itu sembari membawa bunga dan menyalakan lilin.
Sebagai salah satu tragedi paling memilukan di dunia sepak bola, tiap tahunnya ucapan belasungkawa mengalir kepada United. Tidak terkecuali dari para rival seperti Manchester City dan Liverpool.
Torino, yang juga pernah kehilangan tim —yang terkenal dengan sebutan Grande Torino— dalam kecelakaan pesawat pada 1949, ikut mengucapkan belasungkawa. “Bersama dalam duka dan takdir,” tulis akun Twitter Torino bersama dengan gambar Busby Babes.
ADVERTISEMENT
Busby Babes hilang pada hari itu di Muenchen. Namun, mereka tidak pernah dilupakan.