Francesco Totti

Cairnya Serangan Liverpool Bikin Rooney Teringat AS Roma Era Francesco Totti

20 April 2020 8:00 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Firmino, Mane, Salah merayakan gol Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Firmino, Mane, Salah merayakan gol Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
Gol merupakan persoalan penting bagi Wayne Rooney, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada proses mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Pengertian itu membuat Rooney mengangkat topi pada kualitas serangan Liverpool. Dalam esainya di The Times yang berjudul The Art of Scoring – Even if (Like Me) You’re Not a Natural, Rooney menjelaskan bahwa Liverpool menjadi tim yang tajam berkat kerja sama tim, bukannya mengandalkan kemampuan individu.
"Saya mencoba untuk menjelaskan bahwa mencetak gol bicara soal kerja sama tim. Trio penyerang Liverpool adalah contoh yang sempurna," jelas Rooney dalam esainya, dilansir Football Italia.
Aksi Wayne Rooney saat berhadapan dengan Manchester United Foto: Andrew Yates/REUTERS
"Mohamed Salah dan Sadio Mane bermain lebih dalam dengan menekan bek-bek lawan. Manuver mereka memberikan ruang bagi Roberto Firmino untuk menguasai bola," jelas Rooney.
"Begitu bek tengah lawan terkecoh, Salah dan Mane akan berlari secara diagonal dengan kecepatan luar biasa dan mengacak-acak pertahanan lawan," tutur Rooney.
ADVERTISEMENT
Ingatan Rooney tak hanya berputar di waktu terkini. Mantan penyerang Manchester United itu menyetarakan model serangan Liverpool asuhan Juergen Klopp dengan gaya serangan AS Roma saat masih diperkuat oleh Francesco Totti.
"Pola tersebut mengingatkan saya akan Roma saat memainkan Totti sebagai pemain nomor 10. Mereka menggunakan dua pelari cepat untuk bergerak dari tepi dan merusak kotak penalti lawan," kata Rooney.
Totti, selamanya legenda. Foto: Stefano Rellandini/Reuters
Roma yang disebut Rooney adalah Roma yang beruntung karena diperkuat oleh penyerang seperti Totti. Penyerang yang satu ini tak hanya dikenal sebagai Pangeran Roma, tetapi juga fantasista ala sepak bola Italia.
Gelar itu diberikan sebagai ganjaran terhadap kecerdasannya dalam menguasai bola, memahami dan mengeksploitasi ruang, serta memiliki visi untuk menciptakan umpan-umpan yang bisa hanya mendongkrak ketajaman kawan-kawannya.
ADVERTISEMENT
Bagi Totti, menjadi fantasista saat itu tidak hanya menjadi pemain yang beroperasi di area pertahanan seteru, tetapi juga mengelabui lawan dengan sentuhan magis.
Francesco Totti gantung sepatu. Foto: Stefano Rellandini/Reuters
Semerbak Totti tambah menjadi karena ia acap didukung oleh para pemain cepat yang menopangnya melepas sihir di setiap laga. Rooney yang malang melintang di atas lapangan bola sejak 1990-an saat bermain di tim muda pernah dibuat terkagum-kagum dengan serangan macam ini.
Keputusan Totti untuk pensiun dari Roma ditambah dengan perubahan tren taktik membuat Rooney sudah lama tak melihat permainan semacam ini.
Untunglah sekarang ada Liverpool asuhan Klopp. Meski tak bisa disebut sama 100 persen, setidaknya, bisa membuat Rooney teringat sejenak pada era lawas yang menyenangkan itu.
ADVERTISEMENT
"Rasanya menyakitkan, sih, untuk mengakui ini, tetapi Liverpool merupakan tim dengan unit serangan terbaik di ranah sepak bola sekarang," pungkas Rooney.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten