Cedera untuk Kali Kelima, Masih Layakkah Stefano Sensi Dipermanenkan Inter?

20 Juni 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stefano Sensi, pemain Inter terbaik di awal musim 2019/20. Foto: AFP/Miguel Medina
zoom-in-whitePerbesar
Stefano Sensi, pemain Inter terbaik di awal musim 2019/20. Foto: AFP/Miguel Medina
ADVERTISEMENT
Stefano Sensi kembali mengalami cedera dan dia dipastikan tidak akan turun dalam pertandingan Serie A menghadapi Sampdoria, Senin (22/6/2020) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan resmi Inter Milan, Sensi mengalami cedera paha kanan pada sesi latihan. Diperkirakan, pemain 24 tahun itu bakal absen dalam dua pertandingan.
Cedera Sensi ini memang tidak terlalu parah. Akan tetapi, ini adalah cedera kelima yang dialaminya sepanjang musim 2019/20. Sebelumnya, dia dua kali mengalami masalah pada otot abduktor, sekali mengalami cedera betis, dan sekali cedera kaki.
Jika ditotal, Sensi sudah absen dalam 16 pertandingan dan jumlah itu akan bertambah seiring dengan cedera paha kanan tadi.
Cedera Sensi ini menghadirkan dilema untuk Inter. Di satu sisi, dia adalah pemain berkualitas. Di sisi lain, gelandang mungil itu tak bisa diandalkan secara konsisten akibat cedera yang terus menimpa.
Sensi sendiri datang ke Inter pada awal musim 2019/20 dengan status pinjaman dari Sassuolo. Inter punya opsi untuk mengikatnya secara permanen dengan banderol 25 juta euro. Dengan riwayat cedera tersebut, masih layakkah Sensi diikat secara permanen?
ADVERTISEMENT
Sensi sejauh ini baru tampil 17 kali untuk Inter, dengan 11 di antaranya sebagai starter. Ini merupakan indikasi bahwa, jika Sensi berada dalam kondisi fisik terbaik, dia adalah pemain kunci di skuat Inter.
Di lini tengah Inter yang menggunakan formasi 3-5-2, Sensi punya peran sebagai pembawa bola (ball carrier). Tekniknya bagus dan dia punya kelincahan serta kecerdasan. Tiga gol dan dua assist di Serie A bisa jadi gambaran kualitas Sensi.
Rata-rata, di Serie A dan Liga Champions, Sensi bisa membuat 2,3 tembakan, 1,4 umpan kunci, dan 1,2 dribel sukses per laganya. Aksi defensifnya juga mencapai angka 2,4 per pertandingan. Tentunya, angka-angka ini tidak buruk.
Akan tetapi, lima cedera dalam semusim jadi fakta yang tak bisa dikesampingkan. Ditambah dengan cedera terbarunya ini, Sensi bakal lebih sering absen ketimbang bermain untuk Inter sepanjang musim.
ADVERTISEMENT
Inter bukan klub terkaya di dunia sehingga uang 25 juta euro sangatlah berharga buat mereka. Dengan uang sekian, mereka bisa menutup separuh biaya transfer Sandro Tonali.
Sudah begitu, Inter juga tidak kekurangan stok gelandang. Januari lalu mereka mendatangkan Christian Eriksen, seorang pemain yang perannya kurang lebih mirip dengan Sensi. So, kehilangan Sensi rasanya tidak akan jadi kiamat buat Nerazzurri.
Stefano Sensi melepas tembakan ke gawang Sampdoria. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Namun, kalaupun Inter ingin mempermanenkan Sensi, itu juga bisa dimengerti. Biar bagaimana juga, Sensi adalah pemain Italia yang masih berusia cukup muda. Dia adalah aset berharga yang cukup sulit ditemukan saat ini.
Rekor cedera Sensi pun sebenarnya tidak jelek sebelum tiba di Inter. Dari musim 2016/17 sampai 2018/19, pemain bertinggi 168 cm itu cuma mengalami cedera enam kali dan hanya absen dalam 27 pertandingan.
ADVERTISEMENT
Artinya, bisa jadi kesalahan bukan pada Sensi. Conte, sebagai pelatih, dikenal memiliki rezim latihan yang ganas. Fisik pemain digenjot habis bahkan sejak sebelum musim dimulai. Boleh jadi, metode Conte inilah yang membuat Sensi kesulitan.
Well, sekarang semuanya tergantung pada Inter sendiri, bagaimana mereka melihat Sensi. Apakah dia dipandang sebagai pemain berpotensi atau pemain berisiko. Apa pun keputusan Inter, mereka tak punya banyak waktu untuk menentukannya.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.