Cengkeraman Degradasi yang Kian Melilit Huddersfield

27 Maret 2019 16:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Huddersfield Town rayakan gol Foto: Action Images via Reuters/Ed
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Huddersfield Town rayakan gol Foto: Action Images via Reuters/Ed
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat khalayak terlalu sibuk menerka Liverpool atau Manchester City yang bakal merajai Premier League, mereka mungkin lupa bahwa Huddersfield Town berpotensi terdegradasi akhir pekan nanti.
ADVERTISEMENT
Well, Premier League baru menyentuh pekan ke-31 dan masih menyisakan 7 pertandingan lagi. Akan tetapi, ancaman degradasi sudah melilit eksistensi Huddersfield di kompetisi paling elite se-Inggris itu.
Huddersfield kini terbujur kaku di dasar klasemen dengan torehan 14 angka. Menjadi masalah karena jarak mereka dengan Southampton dan Burnley, yang nangkring di batas aman, terpisah 16 poin. Bila keduanya meraih kemenangan di akhir pekan nanti sedangkan Huddersfield kembali menelan kekalahan, maka bisa dipastikan The Terriers akan dipulangkan ke Divisi Championship.
Pogba merayakan gol ke gawang Huddersfield. Foto: Reuters/David Klein
Begini, dengan tambahan tiga angka, torehan poin Southampton dan Burnley akan menyentuh angka 33. Sebaliknya, kekalahan akan membuat raihan poin Huddersfield tertahan di angka 14. Dengan begitu, margin 19 angka tak mungkin lagi terkejar dengan 8 laga tersisa atau 18 poin maksimal.
ADVERTISEMENT
Secara matematis, besar kans Southampton untuk menundukkan Brighton and Hove Albion akhir pekan nanti. Moral James Ward-Prowse dan kawan-kawan sedang tinggi-tingginya setelah berhasil menaklukkan Tottenham Hotspur pekan lalu.
Sementara narasi kemenangan Burnley mungkin tak akan semulus Southampton. Selain akan berhadapan dengan Giant Killer, Wolverhampton Wanderers, pasukan Sean Dyche itu tengah dilanda inkonsistensi. Mereka selalu kalah dalam empat pertandingan ke belakang.
Di sisi lain, kans Huddersfield untuk mendapatkan sepeser poin di pekan ke-32 relatif sulit. Adalah Crystal Palace yang akan jadi lawan mereka. Memang, The Eagles sedang terbang oleng karena menelan tiga kekalahan dalam empat duel teranyar. Akan tetapi, Palace selalu menjadi musuh yang sulit bagi Huddersfield. Kekalahan selalu menaungi mereka dalam tiga pertemuan ke belakang.
ADVERTISEMENT
Selebrasi para pemain Crystal Palace pada laga kontra Fulham. Foto: Reuters/John Sibley
'Kekacauan' Huddersfield telah terlihat sejak musim 2018/2019 bergulir. Hanya tiga poin yang berhasil mereka kumpulkan dalam 10 laga pertama.
Aaron Mooy cs. sebenarnya sempat bangkit November lalu, saat mengumpulkan 7 angka dari tiga pertandingan--hasil dari dua kemenangan dan sekali imbang. Namun, catatan impresif itu berjalan prematur. Kekalahan mulai mengakrabi Huddersfield setelahnya.
Hingga akhirnya manajemen klub memutuskan untuk berpisah dengan David Wagner, arsitek yang sudah empat tahun memimpin Huddersfield.
Ya, di tangan pelatih asal Jerman itulah Huddersfield mampu menembus Premier League usai memenangi playoff promosi edisi 2016/17 menghadapi Reading. Wagner juga berperan penting saat menyelamatkan mereka dari cengkraman degradasi musim lalu.
Mantan manajer Huddersfield, David Wagner. Foto: REUTERS/Andrew Yates
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, langkah Huddersfield dalam menggantikan Wagner tak cukup manjur. Jan Siewert yang ditunjuk sebagai penggantinya tak kunjung memberikan torehan positif. Hanya sebiji kemenangan yang dipetiknya dari total delapan pertandingan Premier League.