Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Minggu (15/12/2019) dini hari WIB, Derby della Lanterna antara Genoa dan Sampdoria dihelat di Stadio Luigi Ferraris. Sepakan jarak jauh Manolo Gabbiadini pada menit ke-85 membawa Sampdoria menang 1-0 pada laga itu.
Kemenangan tersebut terasa spesial bagi Sampdoria, tentunya. Pertama, jelas, karena mereka menang di laga derbi. Kedua, karena mereka bisa menjaga jarak dari zona degradasi. Ketiga, karena mereka sukses membenamkan Genoa ke zona degradasi itu sendiri.
Nah, khusus untuk Ranieri, kemenangan atas Genoa itu merupakan kemenangan kesembilan dalam derbi besar yang pernah dia lakoni sebagai pelatih di Serie A.
Sejak mulai menjadi pelatih pada musim 1986/87, Ranieri sudah terlibat dalam sepuluh laga derbi besar Serie A. Di sini, derbi besar yang dimaksud adalah Derby della Lanterna, Derby della Mole (Juventus vs Torino), Derby della Capitale (Roma vs Lazio), dan Derby della Madonnina (Milan vs Internazionale).
ADVERTISEMENT
Dari sepuluh partai derbi besar itu, Ranieri tak pernah sekali pun mengecap kekalahan. Satu-satunya laga di mana dia gagal menang adalah pada Februari 2008. Ketika itu, Juventus asuhan Ranieri ditahan imbang Torino 0-0.
Sebenarnya, Ranieri tidak cuma pernah terlibat dalam empat derbi besar itu saja. Pelatih 68 tahun itu juga sempat merasakan Derbi Sardinia tatkala melatih Cagliari di pengujung dekade 1980-an dulu.
Selain itu, sebagai pelatih Fiorentina, Ranieri juga pernah merasakan Derby dell'Appennino (Derbi Apennina) menghadapi Bologna. Kemudian, saat berkiprah di Inggris dan Spanyol bersama Chelsea dan Atletico Madrid, Ranieri juga pernah memimpin tim asuhannya dalam pelbagai derbi ibu kota.
Selepas laga Derby della Lanterna tersebut, Ranieri tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
ADVERTISEMENT
"Kami kesulitan menemukan celah, tetapi kami berhasil melakukannya. Aku bilang kepada anak-anak bahwa hasil laga akan ditentukan detail terkecil dan untungnya gol kemenangan datang di waktu yang tepat," kata Ranieri kepada DAZN.
"Sangatlah penting untuk bermain dengan hati dan jiwa, dan para suporter luar biasa hari ini. Kami harus terus melanjutkan pekerjaan ini degan penuh determinasi dan kewaspadaan karena posisi kami belum aman."
"Satu-satunya alasan kenapa aku mau terus bekerja sebagai pelatih adalah untuk merasakan emosi ini. Emosi yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bagiku, memenangi laga dalam situasi tertekan adalah sesuatu yang tak ternilai," tandasnya.