Danone Nations Cup: Beda Gaya Dua Wakil Indonesia

9 Oktober 2019 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Latihan tim Indonesia jelang pertandingan Danone Nations Cup, pada Rabu (9/10/2019). Foto: Rossi Finza Noor/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Latihan tim Indonesia jelang pertandingan Danone Nations Cup, pada Rabu (9/10/2019). Foto: Rossi Finza Noor/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk Danone Nations Cup tahun ini, Indonesia mengirimkan dua tim sekaligus. Keduanya, kebetulan, punya gaya permainan berbeda. Yang satu memilih bermain cair tetapi tetap taktis, sementara yang lainnya lebih suka memberikan kejutan.
ADVERTISEMENT
Sekarang, mari sambut kedua tim tersebut: ASIOP Apacinti dan Fossbi Rajawali Muda. Namun, baik ASIOP maupun Fossbi Rajawali, sama-sama mengemban nama “Indonesia” di punggung. Tidak ada nama SSB masing-masing pada turnamen ini.
Lawan-lawan mereka pun mengemban nama negara masing-masing. Jadi, jangan heran kalau putaran finalnya mengenakan label “World Finals”.
Lalu, mengapa sampai harus mengirimkan dua wakil sekaligus? Nah, ini ada alasannya.
Ehem, begini… Setelah menggelar edisi 2017 di New York, Danone Nations Cup rehat sejenak pada 2018. Oleh karena itu, mereka menggelar dua turnamen sekalgus di 2019, yakni turnamen yang mempertemukan juara-juara nasional 2018 dan turnamen yang mempertandingkan juara-juara nasional 2019.
ASIOP, juara nasional 2018, tergabung di Grup C bersama Bulgaria, Portugal, Afrika Selatan, dan Brasil. Sementara itu, Fossbi Rajawali, juara nasional 2019, tergabung di Grup D bersama Jerman, Tunisia, Hongaria, dan Portugal.
ADVERTISEMENT
Kamis (10/12), ASIOP dan Fossbi Rajawali akan memulai perjalanan mereka dari babak grup. Sehari sebelum bertanding, kedua tim mematangkan persiapan sekaligus menjajal lapangan pertandingan.
kumparanBOLA, yang juga menghadiri sesi latihan tersebut, melontarkan beberapa pertanyaan kepada para pelatih. Ketika menanyakan soal peta kekuatan, rata-rata menjawab dengan yakin: Tidak ada perbedaan besar jika bicara soal skill dan teknik di level junior.
“Tidak peduli negaranya sudah pernah juara dunia atau belum, kalau untuk level ini sampai 15 tahun biasanya kekuatannya merata,” ujar Pelatih ASIOP, Aulia Siregar.
Yang menarik adalah melihat gaya bermain ASIOP dan Fossbi Rajawali. Kepada kumparanBOLA, Aulia menyiratkan bahwa timnya akan bermain dinamis, kendati masih memegang pakem terentu.
“Kalau kami, semua pemain bergerak. Operan hanya boleh satu-dua sentuhan saja. Setelah itu, para pemain harus bisa bertukar posisi,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Fossbi Rajawali punya strategi tersendiri. “Buat saya, operan itu penting, positioning juga penting. Kami lebih suka bergerak dari belakang, memberikan kejutan dari second line,” ucap Pelatih Fossbi Rajawali, M. Yunus Saragih.
Melihat penuturan Yunus, Fossbi Rajawali kemungkinan besar bakal banyak memancing lawan untuk mundur sedalam mungkin, sebelum para gelandang mereka menggertak dari lini kedua. Beda cerita dengan ASIOP yang diprediksi bakal menyusun serangan rapi via passing.
Aulia dan Yunus bukanlah satu-satunya pelatih yang mendampingi tim Indonesia di Danone Nations Cup tahun ini. Alfredo Vera, pelatih yang pernah menangani Persipura dan Persebaya, turut melatih pemain sebagai supervisor utama.
Vera juga yang menggembleng para pemain ketika melahap masa karantina di Sentul, Bogor, 24 September-5 Oktober lalu. Hari ini, Vera memberikan beberapa arahan dan menu latihan kepada para pemain, sebelum pelatih masing-masing tim mengambil alih.
ADVERTISEMENT