Dari Neil Warnock dan Cardiff City: Penghormatan untuk Emiliano Sala

9 Februari 2019 3:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghormatan untuk Emiliano Sala di Cardiff City Stadium. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
zoom-in-whitePerbesar
Penghormatan untuk Emiliano Sala di Cardiff City Stadium. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
ADVERTISEMENT
Sejak 21 Januari 2019, setiap hari di Nantes adalah hari rindu. Hari untuk pulang, hari untuk menanti.
ADVERTISEMENT
Sejak tanggal itu, setiap hari menjadi waktu yang paling tepat untuk bertemu dengan Emiliano Sala. Dan bagi Cardiff, hari-hari itu membentuk kisah tentang pertemuan yang tak sampai.
Pada hari itulah pesawat yang ditumpangi Sala dari Nantes ke Cardiff dinyatakan hilang. Kurang-lebih tiga minggu pencarian dengan segala kerumitannya, titik terang mempertemukan orang-orang dengan kabar pilu.
Pada Kamis (7/2/2019), Kepolisian Dorset-Inggris berhasil mengidentifikasi jenazah yang ditemukan di antara puing-puing pesawat yang tenggelam di dasar Selat Inggris sebagai Sala. Pertanyaan terjawab, pencarian berujung temuan, getir menghantam.
Cardiff tak sama dengan Nantes. Orang-orang di kota ini barangkali belum pernah bertemu dengan Sala. Tim kesayangan mereka, Cardiff City, belum pernah bersorak merayakan kemenangan yang dibangun oleh gelontoran gol Sala.
ADVERTISEMENT
Tapi, penyerang asal Argentina itu sudah menjadi bagian dari 'The Blue Birds'. Usai paruh musim 2018/19, Cardiff dan Sala bersepakat untuk menjalin kerja sama.
Uang senilai 15 juta poundsterling digelontorkan demi memboyong Sala dari Nantes ke Cardiff. Nilai itu pula yang akhirnya membikin Sala tercatat sebagai pembelian termahal di sepanjang sejarah Cardiff.
Suasana di luar stadion Cardiff, Inggris. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
Walau tak pernah bertemu dalam satu lapangan yang sama, tragedi itu tetap melahirkan duka bagi Cardiff. Hari penghormatan untuk Sala lantas digelar di Cardiff City Stadium pada Jumat (8/2/2019).
Duka itu juga menghampiri sang manajer, Neil Warnock. Katanya, kematian Sala adalah kehilangan bagi siapa pun yang hidup di jagat sepak bola. Tanpa kehilangan seperti itu, ia tak akan berjalan sendirian ke area pelataran stadion pada malam hari, menjadi satu dengan hamparan syal, bunga, dan jersi untuk menghormati sang penyerang.
ADVERTISEMENT
"Dalam tragedi, kamu tidak menyadari bagaimana kamu bisa saling terhubung. Saya menerima telepon dari keluarga mendiang tadi malam. Rasanya aneh. Tapi saya tahu, kepastian itu memberikan kedamaian bagi keluarga Sala," jelas Warnock, dilansir The Guardian.
Berhitung mundur, liku dan jalan buntu menjadi alasan mengapa pencarian sempat dihentikan. Namun, misi ini kembali dilanjutkan secara mandiri setelah sejumlah pesepak bola seperti Ilkay Guendogan, Kylian Mbappe, Adrien Rabiot, Papu Gomez, Dimitri Payet, dan Laurent Koscielny menggalang dana untuk melanjutkan upaya pencarian. Dana yang terkumpul mencapai angka 300 juta euro atau sekitar 4,8 miliar rupiah.
"Saat saya bicara dengan Romina (saudara perempuan Sala), ia berkata kepada saya bahwa ia tak terima jika pencarian itu dihentikan. Saya juga tidak dapat menerimanya. Berupaya sekuat tenaga seperti yang mereka lakukan dan mendapat respons seperti itu adalah hal luar biasa," ucap Warnock.
ADVERTISEMENT
Neil Warnock memberikan penghormatan untuk Emiliano Sala. Foto: REUTERS/Rebecca Naden
Pelatih asal Inggris ini memang belum sempat melatih Sala. Tapi sebagai pegiat sepak bola, ia paham atau setidaknya tahu penyerang seperti apa Sala itu.
Sejak musim perdananya di Nantes pada 2015/16, Sala sudah mengukir 42 gol dalam 120 penampilan di lintas kompetisi. Selama paruh musim 2018/19 saja, Sala berhasil mengemas 12 gol untuk Nantes di kompetisi Ligue 1.
"Bagi saya, ia adalah pemain tajam yang dapat menciptakan 10 atau 15 gol di setiap tahunnya di level tertinggi dan mau bekerja keras sebagai bagian dari tim. Ia adalah orang yang dapat melakukan hal spesial, tapi juga sosok yang menyenangkan," ucap Warnock.
"Ia bukan bocah lagi. Ia ada di periode terbaiknya dan sadar ada banyak hal yang harus dibuktikan. Prancis menjadi zona nyaman untuknya. Mungkin ia sedikit waswas untuk memulai tantangan baru di sini, tapi saya tahu ia bakal mencoba untuk memulai perjalanan barunya," jelas Warnock.
ADVERTISEMENT
Kehilangan memang acap membikin hancur. Tapi, Cardiff belum jadi puing-puing. Warnock tahu benar bahwa semuanya harus bangkit dari duka. Maka, ia pun memutuskan untuk tidak menyinggung tragedi Sala dalam team-talk jelang laga melawan Southampton pada Sabtu (9/2/2019).
"Kita semua harus bangkit. Saya memang tidak berpikir bahwa kalian akan melupakan tragedi ini begitu saja. Saya pun seperti itu. Pasti akan ada waktu-waktu tertentu yang entah bagaimana caranya membuat saya kembali memikirkan kehilangan ini. Tapi, kami tahu bahwa kami harus bangkit," ucap Warnock.